Bertemu Anies, JK Kritik Pembangunan LRT Habiskan Rp 500 Miliar per KM

Menurut JK, pembangunan kereta jalur layang justru membuat biaya semakin membengkak.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2019, 18:25 WIB
Wapres Jusuf Kalla (JK) mendatangi TPS 03 Kelurahan Pulo, Jakarta Selatan, Rabu (19/4). Ditemani istri, Mufidah Kalla dan sang cucu, JK memberikan suaranya pada Pilkada DKI putaran kedua di TPS bernuansa Betawi tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat bertemu Gubernur DKI Jakarta, Anies Beswedan di rumah dinasnya, Jumat (11/1/2019) pagi.

Dalam pertemuan itu JK berbicara banyak hal, salah satunya terkait efisiensi transportasi di Jakarta.

"Saya baru tadi pagi berbicara dengan Gubernur DKI tentang efisiensi transportasi di Jakarta. Diuraikan bagaimana penggunaan teknologi di dalam sistem transportasi di Jakarta," kata JK saat memberikan sambutan di hadapan para peserta INKINDO di Istana Wapres, Merdeka Selatan, Jumat (11/1/2019).

Sebab itu, para konsultan harus terus memahami teknologi. JK mencontohkan pembangunan LRT Jabodetabek dengan elevated yang hanya berada di samping jalan tol. Menurut JK, model pembangunan seperti itu tidak efisien. 

"Saya kasih contoh, membangun LRT ke arah bogor dengan elevated (jalur layang). Buat apa elevated kalau hanya berada di samping jalan tol?," ucap JK.

Menurutnya, di sejumlah negara, pembangunan LRT tidak di bangun bersebelahan dengan jalan tol. Pembangunan jalur layang justru akan membuat biaya semakin membengkak.

"Biasanya light train itu tidak dibangun bersebelahan dengan jalan tol, harus terpisah. Tapi bangunnya gitu. Siapa konsultan yang memimpin ini, sehingga biayanya 500 miliar per kilometer," kata JK.

2 dari 2 halaman

Kapan Untungnya?

Apalagi, kata JK, proyek LRT itu berada di lingkar luar Ibu Kota, dan bukan berada dalam wilayah permukiman.

"Terkecuali dalam kota. Kalau luar kota, lahan masih murah kok. Masa, penduduk tidak ada, kenapa mesti elevated di luar kota. Kapan kembalinya (untung) kalau dihitungnya seperti itu," lanjut JK.

Karena itu kata JK perlu pemikiran yang matang untuk membangun efisiensi transportasi.

"Kecuali kalau wilayahnya sudah betul-betul sangat padat ya kan. Itu berbeda. Itu banyak hal-hal seperti itu yang dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang baik di antara kita semua," kata dia.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya