Ini Dia Sosok Baru Peraih Nilai SKD Tertinggi di CPNS 2018

Skor tertinggi nilai tes SKD CPNS 2018 yang berhasil menembus angka 402, kini telah tergantikan dengan jumlah skor baru. Siapakah pencetak rekor baru tersebut?

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 31 Okt 2018, 18:33 WIB
Peserta bersiap mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Gedung Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (26/10). Tes SKD CPNS dilakukan di 269 titik lokasi tes di 34 provinsi di Indonesia. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018 (CPNS 2018) masih terus berlangsung hingga saat ini. Meski kebanyakan pelamar CPNS harus melepas harapan karena tidak lolos di tahap ini, namun lainnya berhasil lolos dengan nilai yang baik.

Sebelumnya, Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengumumkan, skor tertinggi nilai tes SKD CPNS 2018 berhasil menembus angka 402.

Skor tertinggi itu diraih oleh pelamar instansi Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, atas nama Santi Apriani.

Ia berhasil meraih jumlah skor tertinggi nilai tes SKD CPNS 2018 (top score) mencapai angka 402. Jumlah skor tersebut terdiri dari nilai TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) 125, TIU (Tes Intelegensia Umum) 125, dan TKP (Tes Karakteristik Pribadi) 152.

Namun, skor tersebut kini telah berhasil digantikan dengan jumlah skor baru yang mencapai angka 411.

Dikutip dari Twitter resmi BKN, @BKNgoid, skor tertinggi itu diraih oleh pelamar instansi Kementerian Kesehatan, atas nama Diah Armyati dan pelamar instansi Kementerian ESDM, atas nama Bonar Mangara Trijaya Manurung.

Diah yang merupakan salah satu peserta yang mendapat lokasi tes SKD CPNS 2018 di Poltekkes I Jakarta dan Bonar yang mendapat lokasi tes SKD CPNS 2018 di Kanreg III BKN Bandung ini berhasil meraih jumlah skor tertinggi nilai tes SKD CPNS 2018 (top score) saat ini.

Jumlah skor Diah terdiri dari nilai TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) 135, TIU (Tes Intelegensia Umum) 125, dan TKP (Tes Karakteristik Pribadi) 151.

"Hai #SobatBKN Topscorer sementara TKD Kemenkes yang berlokasi di Poltekkes I Jakarta. pada sesi ke 17, Diah Armyati, total nilai 411 dengan rincian TWK 135, TIU 125 dan TKP 151. #2019JadiASN," cuit BKN.

Sedangkan jumlah skor Bonar terdiri dari nilai TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) 125, TIU (Tes Intelegensia Umum) 130, dan TKP (Tes Karakteristik Pribadi) 156.

"Hingga tgl 31 Oktober 2018, topscorer sementara nilai CAT tertinggi di @KementerianESDM masih dipegang Bonar Mangara Trijaya Manurung saat tes di Kanreg III BKN Bandung dengan rincian TWK 125, TIU 130, TKP 156 dengan jumlah skor 411 😁 @BKNgoid @kempanrb #CPNSKESDM2018," cuit BKN yang me-retweet cuitan Twitter Kementerian ESDM, @CPNSKESDM.

2 dari 2 halaman

Tes Kepribadian Jadi Penyebab Utama Gugurnya Peserta CPNS 2018

Peserta bersiap mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Gedung Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (26/10). Tes SKD CPNS diselenggarakan mulai 26 Oktober hingga 17 November 2018. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Peserta CPNS 2018 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) usai melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di lokasi tes Makassar, Sabtu (27/10/2018). Menurut pengakuan sejumlah peserta seleksi, Tes Karakteristik Pribadi (TKP) adalah bagian tersulit dikerjakan.

Yanneri Andreas Panjaitan, salah satu peserta Tes SKD Kementerian PANRB mengatakan dirinya sangat kecewa karena nilai passing grade-nya gagal dengan selisih hanya satu poin di TKP.

"Hanya kurang satu poin saja. Memang tesnya cukup sulit. Apalagi Tes Karakteristik Pribadi," ujarnya, seperti dikutip dari laman Kementerian PANRB.

Ada tiga passing grade yang ditentukan BKN, yakni TKP minimal 143, Tes Intelegensia Umum (TIU) minimal 80, dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) minimal 75.

Yanneri mengatakan, dirinya tidak menyangka jika TKP menjadi tes yang sulit pada tahun ini. "Saat kita mengerjakan TKP sangat susah, saya kira TWK dan TIU yang susah ternyata TKP," ungkapnya.

Sama seperti Yanneri, Resqiyati Najib mengatakan pasrah dengan hasil tes CAT yang baru dilaluinya. "Saya tidak nyampe passing grade. TWK dan TIU yang saya kira susah ternyata lulus, tapi TKP jeblok," ungkapnya.

Ia juga menilai, dengan sistem CAT ini sangat baik serta transparan jika dibandingkan dengan tes CPNS terdahulu yang masih manual menggunakan kertas.

"Dengan menggunakan Sistem CAT, penyelenggaraan CPNS menjadi sangatlah ketat, dan sangat transparan. Nilai yang dihasilkan langsung dapat dilihat ketika peserta selesai ujian," tambahnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya