Menko Luhut Minta Pilpres 2019 Jangan Ada Lagi yang Bawa Isu Agama

Politikus senior Golkar, Luhut Binsar Panjaitan, berharap tidak ada lagi isu agama yang berhembus saat Pilpres 2019.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Agu 2018, 12:55 WIB
Menko Kemaritiman ‎Luhut Binsar Pandjaitan memberi pemaparan dalam Rakorbidnas III Kemaritiman PDIP, Jakarta, Minggu (8/4). Program ini fokus pada pengembangan Industri Maritim Terintegrasi Gotong Royong (IMT GR). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior Golkar, Luhut Binsar Panjaitan, berharap tidak ada lagi isu agama yang berhembus saat Pilpres 2019. Gagasan visi misi, kata dia, adalah hal paling utama yang wajib ditonjolkan sepanjang kontestasi.

"Pengalaman pemilihan gubernur DKI, masalah isu dibenturkan antara umat beragama, Kita nggak usah bicara itu, kita sekarang adu konsep aja jangan berkampanye dengan yang aneh-aneh," kata Luhut di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu (12/8/2018).

Menteri Koordinator Kemaritiman tersebut menilai Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden yang digandeng Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019, merupakan benteng terkuat untuk menghalau potensi isu agama.

"Pak Ma'ruf Amin kan sudah dalam puncak lah agamanya. Dengan masuknya Pak Ma'ruf menurut hemat saya, itu akan memberikan satu nuansa baru. Bagus buat kita semua, warna Indonesia, sehingga rakyat menjadi lebih tenang," ujar Luhut soal Pilpres 2019.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Kepentingan Rakyat

Dia pun percaya, pemerintahan Jokowi sudah memberikan hasil dan siap diteruskan untuk periode kedua.

Menurut dia, seharusnya, peserta Pilpres 2019 mementingkan kepentingan masyarakat. Lebih baik adu program yang dapat menyejahterakan rakyat daripada isu agama.

"Jadi nanti saya minta teman-teman enggak perlu bawa-bawa agama. Enggak perlu menjelek-jelekkan. Kita bicara program saja. Kamu kan baru akan, kita sudah, sedang dan akan. Jadi itu yang ditonjolkan mengarah pada rakyat miskin nggak? Memberikan pemerataan nggak?" pungkas Luhut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya