Phubbing, Fenomena Tak Acuh Akibat Fokus pada Gawai

Istilah ini mungkin asing bagi telinga Anda, namun hal ini kerap terjadi di tengah-tengah kita

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 31 Mei 2018, 19:00 WIB
Ilustrasi gawai ibu dan anak (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Apakah ketika sedang berkumpul dengan teman atau keluarga Anda kerap mengabaikan pembicaraan dan malah fokus ke ponsel atau gawai?

Apabila iya, mungkin Anda sedang terkena fenomena phubbing. Sekalipun terdengar lucu, namun hal ini ternyata merupakan dampak buruk dari penggunaan gawai yang berlebihan.

"Phubbing" atau sikap tak acuh dan terlalu berkonsentrasi pada ponsel memiliki dampak negatif pada hubungan, serta mengancam kebutuhan dasar manusia. Penelitian ini menunjukkan betapa berbahayanya gawai jika dilakukan pada waktu-waktu yang tidak tepat.

Psikolog dari University of Kent mempelajari efek dari individu yang melakukan sikap tak acuh dan berfokus pada gawai dalam situasi sosial tertentu.

Mereka menemukan, meningkatnya waktu phubbing secara signifikan memiliki dampak negatif dengan mempengaruhi cara orang yang mengacuhkan terhadap perasaan mereka pada orang lain.

Melansir Science Daily pada Kamis (31/5/2018), para peneliti Varoth Chotpitayasunondh dan Profesor Karen Douglas, dari Fakultas Psikologi Kent menganggap, mengacuhkan pembicaraan demi gawai merupakan bentuk spesifik pengucilan sosial yang mengancam kebutuhan dasar manusia, kepemilikan, harga diri, makna eksistensi, dan kontrol.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Kualitas Komunikasi yang Miskin

Ilustrasi gawai ibu dan anak (iStockphoto)

Studi ini melibatkan 153 partisipan yang diminta untuk melihat animasi dua orang yang bercakap-cakap lalu membayangkan bahwa mereka adalah salah satu dari mereka.

Setiap peserta diberikan salah satu dari tiga situasi yang berbeda. Tanpa phubbing, phubbing parsial, dan phubbing ekstensif.

Hasilnya menunjukkan, semakin tinggi tingkat phubbing, orang mengalami ancaman yang lebih besar pada kebutuhan fundamental mereka.

Para peserta juga menganggap, kualitas komunikasi menjadi lebih miskin dan hubungan jadi kurang memuaskan.

Sikap tak acuh semacam ini bisa terjadi di mana saja dan kapanpun ketika seseorang menggunakan ponsel atau gawai mereka, dan mengabaikan pasangan mereka dalam sebuah percakapan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya