Curhat Jokowi ke Relawan, Ditekan untuk Buka Impor Beras

Jokowi menekankan, kebijakan yang dibuat pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani beras.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 16 Mei 2015, 19:41 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau Gudang Beras Bulog, Jakarta, Rabu (25/2/2015). Presiden Jokowi memerintahkan Bulog menggelontorkan semua stok beras di gudang Bulog agar harga beras di pasaran normal kembali. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ajang bertemu dengan ratusan relawan pada acara ‎Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi yang diadakan di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu, (16/5/2015)‎ dimanfaatkan Presiden Jokowi Widodo untuk 'curhat' hambatan yang harus dihadapi selama tujuh bulan memimpin Indonesia.

Di hadapan para relawan, Jokowi bercerita mengenai besarnya tekanan terhadap pemerintah untuk membuat kebijakan impor beras di tengah masa panen raya di beberapa daerah penghasil beras di Indonesia.

Jokowi mengatakan hingga saat ini pemerintah masih tetap bertahan untuk tetap tidak mengimpor beras. Hal tersebut dilakukan agar petani-petani di Indonesia dapat meraup hasil panen dan harga beras yang tinggi.

"Ada desakan yang menekan kita untuk impor beras, kalau impor, harga beras yang sekarang naik akan jatuh. Gampang banget kalau mau beras murah? Impor saja, bisa turun hanya Rp 4.000. Tapi nanti, kalau impor, petaninya mau makan apa?," ujar Jokowi disambut tepuk tangan para relawan.

Walau harus merasakan harga beras yang mengalami kenaikan Jokowi meminta agar para relawannya mengerti dan dapat memahami kebijakan pemerintah.

Ia meminta agar masyarakat juga memikirkan nasib petani lokal yang menggantungkan hidup dengan beras yang dikonsumsi sebagian masyarakat di Indonesia.

"Bayangkan jika kebijakan kita Impor beras, berapa juta ton beras yang masuk, harga beras jadi Rp 4.000. Nah, petani akan seperti apa semua. Tapi ini nggak tahu ada hitung-hitungannya, kalau kita kuat, nggak akan impor. Tapi hitungan terakhir, kita masih dalam kalkulasi untuk tidak mengimpor," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta agar para relawannya  mengerti dan memahami keputusan pemerintah selama ini. Ia memahami, banyak di antara sebagian relawan yang tidak menyetujui kebijakan penghentian impor beras.

Namun, Jokowi menekankan, kebijakan yang dibuat pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani beras.

"Ya memang sakit, perubahan itu pasti dimulai dengan hal-hal yang sakit. Merubah sesuatu yang nyaman, jadi tidak nyaman dan ini memang membutuhkan waktu, ini‎ kerja jangka menengah dan panjang, ini tantangan yang perlu pengorbanan, ini yang kita minta dari rakyat dan masyarakat," pungkasnya. ‎

Selain menyampaikan sambutan dan bercerita mengenai kebijakan pemerintah saat ini, Jokowi juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan para relawan. Relawan kebanyakan menyampaikan berbagai aspirasi yang terjadi didaerahnya masing-masing.‎

‎Ia juga sempat berkeliling melihat tenda para relawan dari berbagai organisasi, diantaranya relawan Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP), Kawan Jokowi, Seknas Jokowi, Relawan Merah Putih (Taruna Merah Putih), Kebangkitan Indonesia Baru (KIB), SekberJokowi, dan Gerakan Relawan Indonesia (GRI).‎(Luq/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya