Sukses

Melongok Pabrik Pembuatan Pesawat Airbus

Perusahaan pembuat pesawat terkemuka Airbus yang bermarkas di Toulouse, Prancis, mempekerjakan sekitar 55 ribu karyawan di seluruh dunia dengan dukungan teknologi canggih.

Liputan6.com, Toulouse: Perusahaan pembuat pesawat terkemuka, Airbus sahamnya dimiliki oleh empat negara di Eropa. Airbus yang bermarkas di Toulouse, Prancis, mempekerjakan sekitar 55 ribu karyawan dengan sejumlah anak perusahaan yang tersebar di Amerika, Cina, Jepang, dan Timur Tengah. Dengan keunggulan teknologi, Airbus berusaha merajai penjualan dari berbagai jenis.

Saat memasuki markas Airbus di Toulouse, mata kita sudah disuguhi replika Roket Ariane 5 setinggi 55 meter di kawasan taman ruang angkasa. Masih dalam satu kawasan, kita bisa memasuki bioskop dengan ruangan imax menyaksikan film dokumenter tentang ruang angkasa termasuk proses peluncuran roket, cara kerja astronot, hingga sampai ke angkasa dalam bentuk tiga dimensi.

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke markas Airbus yang membuat pesawat komersial. Selain di Toulouse, perakitan final Airbus dilakukan di Hamburg (Jerman) dan Tianjin (Cina). Adapun konstruksi pesawat dikerjakan di beberapa pabrik di sejumlah negara Eropa.

Pendirian Airbus ini dimaksudkan untuk menandingi perusahaan pembuat pesawat Amerika Serikat seperti Boieng dan Mcdonell Douglas. "Boleh dibilang Boeing kompetitor utama, tapi kami sudah mendominasi pasar komersial dan sudah membuat produk yang hebat. Yang penting target kami 15 persen pangsa pasar," kata Manajer Pemasaran Airbus Eropa dan Asia Christopher Buckley.

Airbus dibentuk pada tahun 1970 setelah adanya persetujuan kerja sama antara Prancis, Jerman, Inggris, dan Spanyol. Airbus memproduksi pesawat A300 pertamanya di tahun 1972 dan sekarang telah menjual lebih dari 10 ribu pesawat pada 6500 maskapai penerbangan. Keunggulan yang diklaim Airbus terdapat pada pilihan mesin yang hemat bahan bakar, kenyamanan penumpang, dan rendahnya biaya perawatan.(JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini