Sukses

Kilas Indonesia: Keluarga Terduga Teroris Thamrin Minta Maaf

Pihak keluarga Dian Juni Kurniadi juga berharap warga tetap menerima mereka di lingkungan masyarakat.

Liputan6.com, Jambi - Lebih sebulan pasca-bentrok antara Suku Anak Dalam dan warga Desa Kungkai, Merangin Jambi, sebanyak 27 pucuk senjata api rakitan Jumat siang diserahkan pada Korem 042, Garuda Putih Jambi. Penyerahan senjata ini sebagai ujung dari pertikaian warga Desa Kungkai, Kabupaten Merangin Jambi pada pertengahan Desember 2015 lalu. Bentrokan menewaskan 1 orang dan satu luka tembak oleh Suku Anak Dalam. Berita ini mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (29/1/2016).

Sementara itu, menyusul terjadinya keracunan es krim yang dimakan para siswa SD di Purworejo, Jawa Tengah, pada Kamis siang kemarin, kini jumlah korban kian bertambah. Selain mengalami mual-mual dan muntah, belasan siswa tersebut juga mengalami pusing dan nyeri pada lambung. Setelah kejadian polisi berhasil mengamankan 70 bungkus es krim kedaluwarsa yang sengaja waktu kedaluwarsanya ditutup oleh pedagang keliling tersebut.

Di Tegal, Jawa Tengah, keluarga terduga teroris pelaku serangan bom Thamrin Jakarta, Dian Juni Kurniadi, Jumat pagi, meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kepada warga Desa Pegirikan, Kabupaten Tegal, karena tindakan Dian telah membuat resah warga. Pihak keluarga Dian Juni Kurniadi juga berharap warga tetap menerima mereka di lingkungan masyarakat.

Di Pangkalpinang, ratusan pensiunan karyawan PT Timah Tbk mendatangi Kantor PT Timah di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, Jumat pagi. Mereka menuntut dikembalikannya dana hak kesehatan.

Sempat terjadi adu mulut antara demonstran dan perwakilan PT Timah saat berunjuk rasa di depan gerbang PT Timah Tbk, lantaran Direktur Utama PT Timah Tbk, Sukrisno, tidak mau menemui para demonstran. Aksi demonstrasi dijaga ketat petugas gabungan dari jajaran Polres Pangkalpinang dan keamanan PT Timah, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.