Sukses

Puluhan Siswa SD di Sleman Keracunan Minuman Gratis

Puluhan siswa SD di Sleman keracunan setelah mengonsumsi minuman gratis yang dibagikan untuk mereka.

Liputan6.com, Sleman - Puluhan siswa SD Kanisius, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat petang dilarikan ke rumah sakit karena keracunan, setelah mengonsumsi minuman gratis yang dibagikan untuk mereka.

Seperti dtayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (14/11/2015), puluhan siswa SD Kanisius pada Jumat sore dilarikan ke Rumah Sakit Panti Rini, usai jam istirahat pertama.

Para siswa mengalami pusing, mual, dan muntah, setelah mengkonsumsi minuman gratis dalam rangka promosi produk.

Diduga, mereka mengalami keracunan. Apalagi setelah di cek, produk minuman itu sudah kedaluwarsa.

Keracunan masal juga dialami seorang pelajar dan karyawan PLN Tuban setelah makan nasi tumpeng.

Evi Nur Evitasari, pelajar SMK PGRI Tuban, Jawa Timur, masih terlihat lemas di ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Media Mulya, Jumat petang kemarin.

Ia mengalami mual, muntah, hingga pingsan. Evi diduga keracunan makanan karena sebelumnya ia menyantap nasi tumpeng sebagai menu makan siang yang disediakan PLN cabang Tuban.

Selain Evi, ada belasan karyawan PLN Tuban lainnya yang juga mengalami keracunan. Namun, mereka sudah dipulangkan karena kondisi tidak separah Evi.

Kedua kasus keracunan di Sleman dan Tuban ini kini dalam penyelidikan polisi.

Sementara di Jembrana Bali, razia makanan kedaluarsa kembali digelar. Razia menyasar warung di pasar Desa Yeh Embang, Mendoyo, Jembrana.

Razia tidak sia-sia, petugas dari dinas menemukan makanan yang sudah kadaluarsa, namun masih dijual para pedangan. Makanan tersebut adalah mie instan, minuman botol, biskuit, sambal, hingga kosmetik.

Pemilik warung hanya diberikan peringatan, agar tidak memajang dan menjual makanan kedaluarsa kepada masyarakat.

Sebagai konsumen, tentunya harus waspada dan teliti saat akan mengkonsumi makanan. Mengecek tanggal kadaluarsa wajib dilakukan, agar kita tahu apakah makanan yang akan dikonsumis masih layak atau tidak. (Nda/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini