Sukses

YouTube Resmi Luncurkan Saluran Video Berbayar

Rumor tersebut rupanya bukan hanya sekedar kabar burung saja. Melalui blog resmi YouTube, Google mengumumkan ketersediaan layanan itu.

Tak ada yang meragukan kepopuleran YouTube. Terlebih ketika situs berbagi video ini diakuisisi oleh Google pada 9 Oktober 2006 lalu dengan tebusan USD 1,65 milyar. Hingga saat ini, Google mengklaim YouTube memiliki 1 milyar pengunjung setiap bulannya.

Sejak awal tahun 2013 ini, Google dirumorkan akan melepas titel 'gratis' pada layanannya dan sedang menggodok rencana pengadaan konsep konten video berbayar di YouTube. Rumor tersebut rupanya bukan hanya sekedar kabar burung saja. Melalui blog resmi YouTube, Google mengumumkan ketersediaan layanan itu.

Mulai kemarin, Google resmi menyediakan layanan saluran video berbayar. Layanan ini masih merupakan pilot program alias proyek percontohan. Hingga saat ini layanan video berbayar YouTube sudah diperkuat oleh 53 mitra yang menawarkan beragam konten video. Mitra-mitra tersebut diklaim akan bertambah lebih banyak dalam beberapa minggu mendatang.

Dalam proyek percontohan itu, sejumlah pembuat konten akan menyediakan saluran video berlangganan dengan biaya US$ 0,99 atau sekitar Rp 9 ribuan per bulan. Dalam penawaran perdana ini, setiap saluran akan memberikan 14 hari masa percobaan gratis dan juga menawarkan diskon untuk periode langganan selama satu tahun.

Saluran berbayar yang diluncurkan YouTube memiliki segmen yang beragam, termasuk National Geographic Kids, Acorn - penyedia layanan serial televisi Inggris - dan Fix My Hog Premium yang menyasar pecinta motor Harley Davidson. Demikian dilansir laman BBC UK, Jumat (10/5/2013).

"Ini baru sebuah permulaan, kami akan memunculkan saluran berbayar lain secara lebih luas pada pekan-pekan mendatang." tulis pihak YouTube di blog resmi mereka.

Selain itu, pihak YouTube juga mengatakan peluncuran saluran berbayar merupakan kesempatan bagi pembuat konten meraih pendapatan dari kreativitas mereka.

Dengan diambilnya langkah ini sebagai strategi bisnis yang dijalani Google, YouTube kini bergabung dengan Netflix, Hulu, dan Amazon, yang telah lebih dulu menawarkan alternatif tontonan di internet yang sebelumnya hanya ada pada televisi berbayar. Sebagian besar pemerhati menganggap langkah ini akan semakin memperbesar dominasi YouTube dari para pesaingnya. (dhi/dew)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini