Sukses

Nyepi Tanpa Internet di Bali, Telkomsel Masih Tunggu Keputusan Pemerintah

Telkomsel bakal mengikuti keputusan pemerintah mengenai pemadaman jaringan internet selama Hari Raya Nyepi.

Liputan6.com, Depok - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara beberapa waktu lalu mendapatkan usulan dari masyarakat adat Hindu di Bali agar Hari Raya Nyepi bisa bebas dari internet.

Usulan itu memang sampai saat ini masih belum diputuskan oleh Menkominfo demi mengakomodir kepentingan banyak pihak. Oleh karenanya, operator seluler Telkomsel pun masih menunggu keputusan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

"Kami masih menunggu resminya dari pemerintah, dari regulator memutuskan seperti apa, itu nanti kami ikuti. Sejauh ini masih lihat nanti belum tahu detailnya seperti apa, tetapi kami usahakan semaksimal mungkin mengikuti pemerintah," tutur Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah ditemui media di Perpustakaan Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3/2018).

Lebih lanjut, Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati mengatakan, penonaktifan layanan internet di suatu tempat tidak semudah mematikan dan menyalakan lampu. Namun, Telkomsel tetap akan menyanggupi apapun yang ditentukan oleh pemerintah.

Dia berkata, memadamkan internet hanya di satu titik tidaklah mudah, bahkan dikhawatirkan berdampak pada daerah lain di sekitarnya.

"Perlu diperhatikan bahwa pemadaman bukan hal yang mudah. 4G untuk clustering Bali saja tidak mudah, karena begitu dimatikan di satu cluster itu juga akan berdampak ke wilayah lain," ujarnya.

Meski begitu, kalau pemerintah memang memuskan untuk mematikan jaringan internet di Pulau Dewata selama Hari Raya Nyepi, pihak internal Telkomsel harus berupaya melaksanakan hal ini.

"Memang tantangannya tak mudah, kalau menyalakannya lagi tak semudah orang mematikan dan menyalakan lampu. Butuh waktu, kami juga mempersiapkan semaksimal mungkin agar sewaktu dinyalakan lagi tidak ada kendala," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diskusi dengan Pemuka Agama Hindu dan Dirjen Kemenag

Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara mengemukakan dirinya mendapatkan usulan dari pemuka agama Hindu di Bali untuk menonaktifkan layanan internet selama Hari Raya Nyepi. 

Kendati begitu, Rudiantara tak bisa serta merta memutuskan hal tersebut. 

Dia menyebut, dirinya harua harus berkonsultasi dengan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama.

"Saya baru tahu tadi pagi, saya harus berkonsultasi dulu dengan Dirjen Bimas Hindu. Saat ini sudah bertanya ke beberapa tokoh agama Hindu dan tokoh masyarakat Bali. Mereka menyarankan saya bicara ke Dirjen," kata Rudiantara di Jakarta, 7 Maret 2018. 

Kendati begitu, aspirasi bukan hanya datang dari tokoh masyarakat dan pemuka agama Hindu di Bali untuk mematikan jaringan internet selama Nyepi.

Rudiantara juga mendapatkan masukan dari mereka yang membutuhkan internet, misalnya wisatawan atau orang yang mencari inspirasi di Bali.

"Terkait kedua aspirasi ini pemerintah kan harus bijak, makanya saya secepatnya harus konsultasi sama Dirjen," pungkasnya.

 

3 dari 3 halaman

Usulan Matikan Jaringan Internet Saat Nyepi

Sebelumnya, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali melontarkan wacana pemutusan layanan internet saat Hari Raya Nyepi. Rencana tersebut sudah disampaikan PHDI kepada Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo).

PHDI meminta Kominfo mematikan sementara jaringan internet di Bali dengan tujuan pelaksaan ibadah Nyepi Saka 1940 yang jatuh pada Sabtu (17/3/2018) berjalan dengan lebih khusyuk.

Ketua PHDI Provinsi Bali yang juga menjabat Rektor IHDN Denpasar, I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, wacana ini sebenarnya kesepakatan bersama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali dengan pemerintah.

"Itu ada di poin empat, ada imbauan untuk pengelolaan provider diharapkan untuk menghentikan internet selama 24 jam. Itu, hanya imbauan dan diharapkan sebenarnya memberikan dampak positif," ucapnya kepada Times Indonesia saat ditemui di Denpasar.

"Ketika merayakan hari Raya Nyepi. Karena, di internet (smartphone) ini banyak hiburan dan dihari raya nyepi ada 'Amati Lelungaan' tidak boleh menghibur," dia menambahkan.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.