Sukses

Apa Benar, Radiasi Smartphone Bisa Sebabkan Kematian?

Menurut penelitian terbaru, paparan radiasi smartphone tak sebesar yang diperkirakan.

Liputan6.com, Jakarta - Dampat radiasi akibat smartphone terhadap kondisi kesehatan manusia memang masih menjadi perdebatan. Sejumlah penelitian menyebut radiasi smartphone berakibat buruk pada kesehatan dan bisa mengakibatkan kematian.

Namun, dalam penelitian terbaru, dampak radiasi smartphone ternyata tak terlalu berbahaya. Menurut studi terkini, pancaran radiasi smartphone ternyata lebih rendah ketimbang radiasi ionisasi yang didapat dari X-ray dan dapat memicu kanker.

Dikutip dari CNBC, Minggu (4/2/2018), berdasarkan rencana laporan peneliti dari pemerintah Amerika Serikat, radiasi smartphone memang dapat memberikan dampak pada kesehatan, tetapi setidaknya saat ini masih dalam tahap aman. 

Para peneliti memanfaatkan tikus jantan untuk melakukan eksperimen mengenai paparan radiasi smartphone yang sangat tinggi terhadap kesehatan. Hasilnya, paparan radiasi itu menimbulkan tumor di jaringan sekitar jantungnya.

Sementara dalam percobaan lain yang dilakukan terhadap tikus betina, efek radiasi tersebut tak terlihat. Meski berakibat negatif, temuan ini tak dapat diaplikasikan pada manusia. 

Dalam catatannya, ilmuwan Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat menyebut studi ini memang ingin menguji batas ekstrem terhadap radiasi smartphone, dan batas radiasi yang ada saat ini masih aman.

Untuk itu, tak sedikit pihak yang menyebut studi ini dapat menjadi titik terang dan menyelesaikan perdebatan mengenai bahaya radiasi smartphone. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masukan untuk Rancangan Smartphone Masa Depan

5 Bahaya Radiasi Ponsel, dari Gangguan Seksual hingga Kematian

"Rancangan laporan ini pasti menimbulkan perhatian, tapi hasilnya memang tak akan mengubah bahwa bukti hubungan antara smartphone dan kanker masih lemah, dan sejauh ini, belum ada risiko kanker akibat smartphone," tutur Chief Medical Officer dari American Cancer Society, Dr. Otis Brawley.

Sekadar informasi, dalam studi ini, tikus yang terkena radiasi memang memperolehnya dalam tingkat pemakaian yang sangat tinggi, bahkan melebihi yang diperoleh manusia.

Temuan tersebut sekaligus dilakukan untuk memberikan masukan terhadap desain teknologi smartphone masa depan. Studi ini juga hanya menguji coba frekuensi 2G dan 3G, yang biasa dilakukan untuk melakukan panggilan telepon.

Sementara dalam studi ini, jaringan 4G dan 5G belum digunakan karena menggunakan frekuensi dan modulasi yang berbeda.

3 dari 3 halaman

Radiasi Smartphone Saat Ini

Ilustrasi Radiasi Ponsel

Dr. Jeffrey Shuren, Kepala Divisi Radiologi FDA pun menyebut bahwa belum ada cukup bukti yang memungkinkan radiasi ponsel dapat berakibat pada kesehatan pengguna. 

"Bahkan, dengan pemakaian sehari-hari yang dilakukan oleh pengguna dengan kapasitas tinggi, kita belum menemukan hubungan dengan munculnya peningkatan tumor di kepala," tuturnya. 

Ia pun menuturkan, batas radiasi yang dikeluarkan saat ini masih dalam batas aman dan tak membahayakan pengguna. Untuk itu, ia mengakui tak mengubah kebiasaan menggunakan smartphone. 

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.