Sukses

Heboh, Gim Panduan Siksa Guru Bikin Resah Warganet

Gim brutal tersebut bisa dimainkan secara online di platform bernama Poki.

Liputan6.com, Jakarta - Satu lagi gim kontroversial yang membuat heboh masyarakat Indonesia. Gim berjudul "Pukul Guru Anda" itu kini hadir secara online lewat platform gim online Poki.

Pantauan Tekno Liputan6.com, gim ini bisa dimainkan semua orang secara cuma-cuma lewat desktop, laptop, atau juga smartphone.

Pukul Guru Anda merupakan gim yang juga ada versi Inggrisnya dengan judul "Don't Whack Your Teacher". Saat membuka permainan, pemain akan diberikan peringatan bahwa konten dari gim ini mengandung adegan visual kekerasan dan brutal.

Secara modus permainan, pemain akan menjadi 'siswa' yang bertugas untuk memukul gurunya. Mengambil setting ruang kelas, si siswa harus melempar berbagai jenis objek ke guru sampai akhirnya ia tewas.

Ada beberapa objek yang bisa diambil, mulai dari termos air, kursi, tas, hunting, semprotan serangga, dan masih banyak lagi. Pemain harus mengambil salah satu dari barang dan langsung melemparnya ke si guru.

Gim menawarkan sistem naik level. Jika berhasil leel up, pemain bisa menggunakan lebih banyak objek-objek lain yang ada di dalam kelas, seperti tongkat baseball, payung, dan vas bunga.

Visualisasi dari gim ini cukup brutal, karena menghadirkan darah dan adegan-adegan yang tidak pantas disaksikan anak di bawah umur.

Sontak saja, gim ini memicu respons para warganet. Beberapa cuitan mereka di Twitter pun mengutarakan soal keresahan karena bisa berdampak kepada pemain di bawah umur. Berikut beberapa komentar warganet yang kami rangkum:

"Game apaan nih, siapa yg bikin game bodoh kek begini. Ckckckck parah amat sih," tulis @girlsroom77

"Pembodohan berkarakter dan terstruktur," cuit @arfianovik.

"Gila sih ini, kalau dimainkan anak-anak, bisa berabe," tukas @jonowijono.

"Gak bermoral!!! Dipikir guru itu pekerjaan enak! Ya Allah miris," tulis @lupitabunga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gim Kontroversial Lainnya

Ini bukan pertama kalinya ada gim kontroversial yang mengajak pemain 'membunuh' orang muncul. Sebelumnya di pertengahan 2017, ada gim berjudul Mobile Gun tersebut mengajak pemainnya untuk membunuh orang dalam teknologi Augmented Reality.

Layaknya Pokemon Go, jika di gim tersebut pemain bisa mencari Pokemon di tempat nyata, gim ini justru menghadirkan orang-orang di sekitar pemainnya untuk bisa ‘dibunuh’ dengan senjata virtual seperti pistol 9mm, assault rifle, hingga rocket launcher.

Yang cukup membuat para orang tua resah adalah pernyataan dari sang pengembang Mobile Gun, Tigsel. Mereka menjelaskan, gameplay akan membawa pemainnya "masuk" ke dalam aksi tembak menembak yang seolah benar-benar terjadi di dunia nyata.

Yang bikin miris, gim tersebut dilabeli rating bisa dimainkan di atas usia tiga tahun oleh Pegi, lembaga rating gim dan aplikasi asal Eropa.

“Kamu pecinta senjata api tetapi tidak punya akses untuk membelinya? Maka gim ini sangat cocok untukmu,” tulis pengembang gim mobile yang berbasis di India tersebut, sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip via Mirror, Rabu (26/7/2017).

Walau pengembang mengklaim Mobile Gun hanyalah gim just for fun, para pengamat gim menganggapnya bisa berisiko untuk mengajak pemainnya berperilaku kasar dan memicu tindakan anarkis di kehidupan nyata.

3 dari 3 halaman

Gim Konsol Juga Ada yang Kontroversial

Sekadar informasi, ada sekitar 15 gim konsol yang dianggap berpengaruh buruk pada anak-anak. Gim-gim ini bisa diakses oleh anak dengan banyaknya rental PlayStation dan warung internet (warnet) yang menyajikan berbagai jenis gim mulai dari gim offline hingga online.

Ke-15 gim yang dianggap sarat dengan kekerasan tersebut di antaranya adalah World of Warcraft, Call of Duty, Point Blank, Cross Fire, War Rock, Counter Strike, Mortal Kombat, Future Cop, Carmageddon, Shelshock, Raising Force, Atlantica, Conflict Vietnam, Bully, dan Grand Theft Auto. 

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.