Sukses

Google Depak 700 Ribu Aplikasi Abal-Abal dari Play Store

Aplikasi yang disapu bersih adalah aplikasi copycat dan aplikasi malware dengan konten-konten ekstrem.

Liputan6.com, California - Google berhasil menghapus aplikasi yang dianggap berbahaya di sepanjang 2017. Tercatat, ada 700.000 aplikasi yang ditendang dari Play Store. Jumlah aplikasi yang diblokir pun meningkat 70 persen dari 2016.

Adapun konteks berbahaya di sini maksudnya adalah aplikasi yang mengandung malware dan aplikasi kloning tiruan dari aplikasi-aplikasi orisinil yang sudah lebih dulu hadir di Play Store.

"Kami sudah mengidentifikasi aplikasi mana yang memiliki kriteria berbahaya. Hasilnya, 99 persen aplikasi yang masuk ke kategori berbahaya telah kami hilangkan dari Play Store," kata Andew Ahn, Google Play Product Manager sebagaimana dikutip The Verge, Kamis (1/2/2018).

Ahn juga mengungkap pihaknya bisa menghapus ratusan ribu aplikasi abal-abal tersebut karena atas atribusi perusahaan dengan model machine learning terbaru yang bisa mengidentifikasi aplikasi mana yang asli dan palsu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aplikasi Palsu dan Malware

Aplikasi malware digolongkan ke dalam Potentially Harmful Applications (PHA) yang dirancang untuk mencuri data pribadi pengguna.

Sementara, aplikasi palsu yang disebut aplikasi "copycat" juga diklaim cukup meresahkan. Menurut Ahn, aplikasi-aplikasi ini memuat konten-konten yang tidak sepantasnya, seperti pornografi, kekerasan, ujaran kebencian, serta aktivitas ilegal.

"Machine learning di sini memegang peran penting untuk membantu kami memberantas aplikasi-aplikasi palsu," tambahnya menerangkan.

3 dari 3 halaman

Google Play Protect

Sebagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi maraknya peredaran aplikasi abal-abal, Google juga memperkuat tool terbaru, Google Play Protect, untuk memperingatkan pengguna apabila menemukan aplikasi yang memiliki malware di dalamnya.

Adapun alasan Google mencantumkan sertifikasi semacam ini untuk memastikan pengguna mendapatkan perangkat yang stabil dan aman. Untuk mendukung sertifikasi ini, raksasa mesin pencari itu juga telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan di seluruh dunia.

Tak hanya bebas malware, sertifikasi ini juga melakukan pengujian untuk memastikan bahwa aplikasi Google yang terpasang di perangkat itu asli. Aplikasi juga diharuskan berasal dari Play Store dan dapat dipastikan berjalan sebagaimana mestinya.

Uji kompatibilitas ini dilakukan di lebih dari 100 ribu aplikasi yang tersedia di Play Store. Tes yang dilakukan mencakup fitur dasar aplikasi tersebut hingga proses backup dan restore yang dapat dilakukan.

Karena itu, Google menyarankan para konsumen untuk memastikan perangkat yang dibelinya sudah dibekali dengan logo Google Play Protect.

Hal tersebut dilakukan agar pelanggan mendapatkan keuntungan dari fitur keamanan tambahan yang dibenamkan Google.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.