Sukses

Wah, Kecerdasan Buatan Bisa Kalahkan Manusia dalam Tes Membaca

Program kecerdasan buatan milik Alibaba rupanya dapat mengalahkan manusia dalam tes membaca, bagaimana ceritanya?

Liputan6.com, Jakarta - Pernah dengar kemampuan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI) mampu mengalahkan manusia?

Ya, beberapa waktu lalu, program kecerdasan buatan milik Google, AlphaGo mengalahkan juara dunia permainan papan khas Tiongkok, Go.

Terbaru, program kecerdasan buatan milik Alibaba mengalahkan manusia dalam sebuah tes membaca. Hal ini diumumkan oleh Alibaba bahwa program kecerdasan buatannya berhasil mengalahkan manusia dalam sebuah tes komprehensi membaca tingkat global.

Mengutip laman Ubergizmo, Rabu (17/1/2018), program kecerdasan buatan tersebut dikembangkan oleh unit riset Alibaba, Institute of Data Science of Technologies.

AI milik Alibaba mendapatkan skor 82,44 dalam tes matematika eksakta dari Stanford Questioning Answering Dataset, sedangkan nilai lawannya yang merupakan manusia adalah 82,304.

Adapun proses penilaian dilakukan dengan menilai jawaban dan membandingkannya dengan respons manusia rata-rata. Hasilnya, kecerdasan buatan milik Microsoft dan Alibaba berhasil memenangkan skor dengan margin tertipis.

Alibaba menjelaskan, program kecerdasan buatan mereka mampu menang melawan kecerdasan manusia lantaran model neural network mereka berbasis pada Hierarchical Attention Network.

Jaringan tersebut memungkinkan kecerdasan buatan untuk membaca konteks paragraf, kalimat, hingga kata dengan tujuan untuk mengidentifikasi frase yang memiliki jawaban potensial.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kecerdasan Buatan Diterapkan di Berbagai Hal

Kepala Ilmuwan di Alibaba meyakini teknologi kecerdasan buatan bisa diterapkan secara bertahap di berbagai hal.

"Misalnya untuk diterapkan di layanan pelanggan, tutorial museum, hingga menjawab pertanyaan medis dari pasien. Dengan demikian, kecerdasan buatan akan mengurangi kebutuhan akan masukan manusia," katanya.

Sekadar informasi, Stanford Questioning Answering Dataset memiliki lebih dari 100 ribu pertanyaan dan jawabannya berasal dari 500 artikel Wikipedia.

Sebelumnya, pemerintah Tiongkok juga mendorong pengembangan kecerdasan buatan. Perusahaan asli Tiongkok seperti Alibaba, Baidu, dan Tencent pun mengucurkan dana untuk mengembangkan teknologi AI agar tak kalah dari negara-negara barat. 

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.