Sukses

Instagram Uji Coba Aplikasi Direct Mandiri

Instagram saat ini sedang menguji coba aplikasi mandiri untuk pesan pribadi bernama Direct.

Liputan6.com, Jakarta - Instagram saat ini sedang menguji coba aplikasi mandiri untuk pesan pribadi bernama Direct. Proses pengujian saat ini sedang dilakukan di enam negara yaitu Chili, Israel, Italia, Portugal, Turki dan Uruguay.

Dilansir The Verge, Sabtu (9/12/2017), aplikasi uji coba ini bisa diunduh di toko aplikasi Android dan iOS. Ketika pengguna mengunduh aplikasi mandiri Direct, maka fitur inbox yang ada di aplikasi Instagram akan hilang. Alhasil, pengguna hanya bisa mengakses semua pesan Instagram di aplikasi Direct.

Sejauh ini belum ada informasi apakah Direct akan dirilis ke seluruh dunia. Jika demikian, maka peluncurannya bisa membuat induk usahanya, Facebook, memiliki aplikasi pesan populer baru selain Messenger dan WhatsApp.

Alasan Instagram membuat Direct karena perusahaan merasa layanan pesan pribadi tersebut akan lebih dapat memberikan pengalaman terbaik ketika menjadi sebuah aplikasi mandiri.

Product Manager Instagram, Hemal Shah, mengatakan layanan Direct di dalam aplikasi Instagram terus mengalami pertumbuhan dalam empat tahun terakhir. Layanan tersebut dinilai akan lebih optimal termasuk sebagai ruang kreatif, jika menjadi sebuah aplikasi mandiri.

"Kami ingin Instagram menjadi sebuah tempat untuk semua momen kalian dan berbagi secara pribadi dengan teman-teman dekat adalah bagian penting dari itu semua," tuturnya.

Aplikasi Instagram Direct (Foto:The Verge)

Menurut laporan Tech Crunch, pengguna Direct bisa membuat dan berbagi konten Stories, serta memiliki akses ke berbagai filter eksklusif, Boomerang dan sejumlah tool kreatif Instagram lainnya. Daftar teman di Instagram akan secara otomatis ditambahkan ke dalam aplikasi Direct tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Pertama Kali Pisahkan Fitur Pesan dari Aplikasi Utama

Ini bukan kali pertama Facebook memisahkan sebuah fitur pendukung dari aplikasi utama. Sebelumnya, perusahaan juga melakukan hal yang sama pada layanan Messenger di aplikasi Facebook.

Pada 2014, Facebook menutup akses layanan pesan pribadi di aplikasi utama, sehingga memaksa pengguna mengunduh aplikasi Messenger.

"Di mobile, setiap aplikasi hanya bisa fokus melakukan satu hal dengan baik. Meminta orang-orang memasang aplikasi lain memang menyakitkan dalam jangka pendek, tapi jika kami ingin fokus melayani, kami harus membuat sebuah pengalaman yang didedikasikan dan fokus," kata CEO Facebook, Mark Zuckerberg, saat itu.

Kehadiran Direct pun berdasarkan pada pemikiran yang sama. Fitur yang awalnya tidak begitu populer di kalangan pengguna, tapi setelah beberapa perubahan desain, Direct memiliki 375 juta pengguna bulanan per April 2017.

Peningkatan penggunanya seiring dengan popularitas Stories, karena para pengguna yang ingin mengomentari konten di Stories harus melakukannya melalui fitur Direct di Instagram.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.