Sukses

Aplikasi Go Keyboard Dapat Mata-matai Pengguna

Menurut laporan Adguard, data pengguna Go Keyboard kerap dikirimkan ke penyedia iklan pihak ketiga.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar pengguna Android mungkin sudah tak asing dengan aplikasi Go Keyboard. Aplikasi ini merupakan keyboard pihak ketiga yang paling populer di pengguna sistem operasi robot hijau tersebut.

Namun, berdasarkan laporan terbaru, aplikasi tersebut bukannya tanpa masalah. Dikutip dari Phone Arena, Senin (25/9/2017), aplikasi Go Keyboard ditengarai memata-matai penggunanya.

Menurut laporan Adguard, aplikasi yang sudah memiliki 200 juta pengguna ini diduga kerap menjalin komunikasi dengan jaringan iklan pihak ketiga ataupun pelacak. Begitu aplikasi ini terpasang, data seputar perangkat akan dikirimkan ke sejumlah jaringan iklan itu.

Adapun data yang dikirimkan oleh aplikasi Go Keyboard itu termasuk akun Google, ukuran layar perangkat, versi Android yang digunakan, termasuk model perangkat. Aplikasi ini juga dapat mengumpulkan informasi lain mengingat pengguna kerap memakainya untuk mengetik.

Menindaklanjuti temuan ini, Adguard pun segera memberi informasi pada Google. Jika dugaan ini benar, GOMO Dev selaku pengembang telah menyalahi aturan mengenai larangan pencurian informasi pengguna termasuk di Google Play.

"Apa pun keputusan mereka, kami merasa hal ini (mengirim data pengguna) tak dapat diterima dan berbahaya. Memiliki lebih dari 200 pengguna tak menjamin aplikasi terpercaya," tutur Adguard dalam laporannya. Adguard sendiri masih menunggu jawaban Google. 

Di sisi lain, pengembang Go Keyboard memastikan tak pernah mengumpulkan data pribadi pengguna. Dalam deskripsinya, pengembang menyebut tak mengumpulkan data pribadi pengguna, termasuk kartu kredit. 

Sekadar informasi, ini bukan kali pertama aplikasi keyboard pihak ketiga bermasalah di Android. Sebelumnya, aplikasi Touchpal untuk pengguna HTC pun sempat mengalami masalah.

Setelah melakukan pembaruan, keyboard Touchpal di perangkat HTC sempat memunculkan iklan di bagian atas. Hal ini tentu menuai kritik dari para pengguna mengingat aplikasi itu merupakan bawaan di perangkatnya, bukannya sebagai aplikasi terpisah. 

(Dam/Ysl)

Simak Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.