Sukses

NASA Temukan Planet Pelahap Cahaya Lewat Teleskop Hubble

Planet ini unik sebab tak memantulkan cahaya yang masuk ke dalamnya melainkan memerangkapnya di atmosfer.

Liputan6.com, Jakarta - Teleskop Hubble dari NASA kembali menemukan planet baru yang berada di luar sistem Tata Surya. Uniknya, planet ini ternyata tak memantulkan cahaya melainkan menyerapnya.

Dengan kata lain, planet ini memiliki kondisi yang benar-benar gelap. Bahkan seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (21/9/2017), planet yang disebut dengan nama WASP-12b ini digambarkan memiliki warna sehitam aspal karena kemampuannya tersebut.

Peneliti menemukan planet ini memiliki kemampuan untuk menyerap setidaknya 94 persen cahaya bintang yang jatuh di astmosfernya. Kemampuan planet ini juga diakui cukup aneh.

"Kami tak menyangka akan menemukan eksoplanet semacam ini," tutur kepala peneliti Hubble, Taylor Bell. Adapun planet ini diklasifikasikan sebagai 'Jupiter panas' mengingat material utamanya adalah gas dan memiliki suhu tinggi sebab dekat dengan bintang utamanya.

Suhu WASP-12b disebut juga terlalu tinggi untuk merefleksikan panas. Karenanya, sebagian besar molekul tak dapat bertahan hidup di planet ini saat siang hari dengan suhu mencapai kira-kira 2.537 celcius.

Kondisi tersebut membuat awan di planet tak dapat memantukan cahaya ke luar angkasa dan hanya memendamnya di atmosfer. Sementara saat malam hari, suhu di planet ini diperkirakan sekitar 871 celcius.

Menurut pengamatan Hubble, kondisi itu memungkinkan uap air di kala malam. Hal ini didukung dengan bukti terbentuknya awan di planet yang mengorbit satu kali dalam sehari tersebut.

Sekadar informasi, ini bukan kali pertama Hubble berhasil menangkap benda angkasa yang luar biasa. Sebelumnya, teleskop itu juga berhasil menangkap galaksi paling terang di alam semesta.

Galaksi ini memiliki inti berupa cahaya terang yang tersebar dengan pandaran awan kosmik warna-warni. Namun galaksi yang memiliki kode nama 'IC 342' ini masih memiliki beberapa kandungan material tak teridentifikasi.

Setelah diteliti lebih lanjut, peneliti NASA menyimpulkan inti dari galaksi tersebut mengandung hidrogen yang terionisasi. Mereka juga menyebut inti dengan nama “HII Nucleus”.

(Dam/Ysl)

Simak Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.