Sukses

Kerennya Furnitur yang Terbuat dari Limbah Smartphone

Misi utama startup Pentatonic adalah ingin mendaur ulang semua limbah perangkat elektronik menjadi barang yang bisa digunakan

Liputan6.com, London - Sebuah startup baru hadir dengan konsep yang terbilang unik. Startup bernama Pentatonic hadir dengan konsep marketplace yang menjual furnitur. Terdengar biasa? Tunggu dulu. Pentatonic ternyata menjual furnitur yang materialnya didaur ulang dari limbah smartphone!

Ya, tak cuma smartphone, Pentatonic mengklaim sejumlah furniturnya didaur ulang dari material seperti abu rokok. Misi utama mereka sederhana, yakni ingin menstabilkan ekonomi dunia dengan mendaur ulang limbah elektronik.

Menurut yang dilansir Mashable, Jumat (15/9/2017), Pentatonic adalah startup yang didirikan oleh Jamie Hall dan Johann Boedecker.

Hall mengaku, sistem daur ulang yang ada sekarang belum berlangsung mapan. Maka itu, ia tidak ingin generasi di masa depan mengalami polusi limbah berkelanjutan dan bisa merusak lingkungan.

"Ada lebih dari 480 miliar botol plastik yang terbuang begitu saja tahun lalu. Padahal, dengan jumlah yang luar biasa besar itu, kita bisa buat sesuatu," ujar Hall.

"Saya frustasi, bagaimana jadinya jika sistem daur ulang kita mangkrak? Konsepnya padahal sudah bagus. Harus ada penerusnya. Dan kami menjadi salah satu di antaranya," tambahnya.

Pentatonic pun bekerjasama dengan sejumlah perusahaan daur ulang limbah yang ada di Eropa, di mana mereka bisa mendaur ulang material plastik, metal, gelas dan sampah makanan. Setelah itu, mereka memilahnya menjadi material yang cocok untuk dijadikan furnitur.

Khusus untuk daur ulang limbah smartphone, mereka bekerjasama dengan perusahaan asal Taiwan, Miniwiz, untuk mendaur ulang limbah perangkat elektronik.

Mereka bertugas memilah material mana yang aman untuk dijadikan furnitur, serta material mana yang tidak aman dan harus dibuang. Dan produk furnitur yang terbaru adalah mangkuk yang terbuat dari layar smartphone.

Untuk saat ini, Pentatonic masih menjual furniturnya secara terbatas dalam platform online. Harganya pun terbilang tinggi untuk kelas furnitur daur ulang.

Untuk kursi dan sofa, dijual dalam kisaran Rp 3,6-5 juta, sedangkan untuk meja makan dan tamu dibanderol di kisaran Rp 15 juta. 

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.