Sukses

Raup Untung, Selebgram Cantik Ini Ternyata Palsu

Bermodalkan uang sekitar ratusan dolar dan foto-foto menarik, Mediakix mampu meraup untung dari akun Instagram palsu.

Liputan6.com, Jakarta - Tak dimungkiri, di era media sosial saat ini mudah untuk menemukan sosok yang disebut sebagai selebgram (selebriti Instagram). Biasanya, sosok semacam ini tak hanya mengunggah konten pribadi, tapi juga menerima konten berbayar.

Salah satu sosok yang melakukannya adalah Amanda Smith dengan akun Instagram @wanderingggirl. Berkat unggahannya di banyak tempat menarik, ia kini memiliki sekitar 31 ribu follower.

Berbekal konten dan follower yang terbilang banyak itu, akun Amanda pun dengan cepat menarik pengiklan. Namun tak banyak yang mengetahui bahwa akun milik Amanda ini ternyata palsu.

Dikutip dari New York Magazine, Senin (14/8/2017), akun Amanda merupakan eksperimen dari firma marketing Mediakix. Mereka melakukan eksperimen ini untuk mengetahui cara menjadi influencer palsu di Instagram dan mendapatkan keuntungan. 

Menurut CEO Mediakix Evan Asano, upaya meraup untung dari akun Instagram palsu ini ternyata cukup mudah. Mereka hanya bermodalkan sekitar ratusan dolar dan beberapa foto menarik.

Selain akun @wanderingggirl, Mediakix juga membuat akun palsu lain yang diberi nama @calibeachgirl310 alias Alexa Rae. Untuk akun ini, Mediakix sengaja menyewa model guna melakukan sejumlah sesi foto.

Setelah melakukan hal tersebut, mereka juga membeli follower sekaligus membuat interaksi palsu untuk menunjukkan keaktifan akun. Adapun modal yang diperlukan hanyalah sekitar US$ 750 atau sekitar Rp 10 juta.

Sementara untuk akun @wanderingggirl, mereka hanya perlu mengelurkan dana sekitar US$ 300 atau sekitar Rp 4 juta. Uniknya, foto yang diunggah dalam akun ini merupakan 'free stock photos' yang dapat diunduh secara gratis di internet.

Dengan jumlah followers yang terus bertambah, Mediakix lalu mendaftarkan keduanya ke platform yang menghubungkan influencer dengan pengiklan untuk konten bersponsor. Alhasil, keduanya mendapat tawaran dari pengiklan dengan nilai mencapai US$ 500 atau sekitar Rp 6,6 juta. 

"Dapat dibayangkan, kami bisa saja terus membuat akun semacam ini hingga ratusan ribu. Kami memilih berhenti karena kami tak ingin bertanggung jawab atas tawaran yang diberikan pengiklan," ujar Asano menjelaskan terkait eksperimennya ini.

Ia melanjutkan, nilai bisnis influencer di Instagram mencapai milaran dolar di tahun ini. Keadaan itu mendorong akan semakin banyak orang untuk melakukan hal serupa untuk meraup untung.

"Nilai uang yang ada di bidang ini cukup signifikan, ditambah batasan yang sangat rendah, terutama jika kamu bisa membeli follower. Banyak orang yang tak ragu lagi akan terjun ke sistem bisnis ini," ujarnya. Akhir kata, bagaimana menurutmu tentang fenomena ini?

(Dam/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini : 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.