Sukses

Elon Musk Akui Mengidap Gangguan Bipolar

Musk mengaku, ia sering mengalami pasang surut kondisi hati yang tak pasti. Padahal, faktanya kehidupannya lebih baik dari yang ia kira.

Liputan6.com, California - Setiap orang pasti punya pasang surut yang tak pasti dalam kehidupan, tak terkecuali Elon Musk. Ya, miliarder muda tersebut baru-baru ini mengaku mengidap gangguan bipolar.

Pengakuan mengejutkan tersebut, disampaikan Musk dari sebuah kicauan pertanyaan salah seorang warganet.

Ia bertanya, apakah Musk memiliki suasana kehidupan yang naik turun? Pasalnya, banyak orang mengira Musk memiliki kehidupan yang menyenangkan--asumsi datang dari unggahannya di Instagram, kebanyakan foto menampilkan kehidupan Musk yang flamboyan dan penuh dengan kemewahan.

"Kenyataannya adalah saya punya waktu-waktu di mana saya merasa benar-benar senang luar biasa. Namun, juga ada momen di mana saya merasa buruk, stres tanpa henti. Saya pikir orang-orang tak mau mendengar dua hal terakhir yang saya sebutkan," kicau Musk via akun Twitter resminya, @elonmusk, Kamis (3/8/2017).

Sontak, warganet lain pun penasaran dengan pernyataan Musk yang seolah mengungkap dirinya mengalami gangguan bipolar.

"Apakah kamu (mengidap) bipolar?" tanya warganet. Bos perusahaan SpaceX dan Tesla ini pun menjawabnya dengan singkat dan santai, "Ya."

Musk pun menambahkan kicauannya. Ia memang merasa mengidap bipolar, akan tetapi tidak tahu secara medis mengidap gangguan bipolar atau tidak.

"Mungkin (bipolar) tapi tidak secara medis. Saya tak tahu, kebanyakan momen-momen buruk pasti berhubungan dengan perasaan yang buruk," begitu bunyi kicauan lanjutan Musk.

Untuk informasi, bipolar atau bipolar disorder adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang. Jadi, suasana hati alias mood penderita bipolar bisa berubah secara ekstrem dalam waktu yang tak bisa ditentukan.

Bipolar berasal dari kata "dua kutub", di mana dua kutub ini berlawanan. Ada kutub "kebahagiaan" (mania) di mana fase penderita akan merasa senang secara berlebihan, atau juga kutub "kesedihan" (depresi) di mana penderita merasakan kesedihan yang begitu mendalam. Kedua kutub ini saling bergantian dalam waktu yang berubah-ubah.

(Jek/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.