Sukses

Apple Baru Bisa Cicipi Untung di India Setelah 2018

Perubahan kebutuhan pengguna handset di India dalam setahun ke depan, diperkirakan baru akan menguntungkan Apple setelah 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Apple diperkirakan tidak akan mendapatkan keuntungan dari perubahan kebutuhan pengguna handset di India dalam setahun ke depan. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu dinilai baru bisa meraup untung di India setelah 2018.

Menurut laporan perusahaan riset Counterppoint Research, sebagian pengguna ponsel di India berencana memperbarui perangkat mereka dalam 12 tahun ke depan. Peralihan ini karena mereka menginginkan handset 4G, yang dinilai akan memberikan keuntungan bagi raksasa elektronik peremium seperti Apple dan Samsung, dalam jangka panjang.

Berdasarkan hasil survei Cointerpoint terhadap 1.500 pengguna mobile India, dua dari tiga di antaranya berencana memperbarui perangkat pada tahun depan. Pembaruan ponsel ini lebih cepat dibandingkan siklus sebelumnya. Tiga pendorong tren tersebut adalah mereka ingin mencicipi jaringan 4G, sensor sidik jari, dan kamera selfie yang lebih baik.

Peralihan konsumen tersebut akan lebih menguntungkan bagi segmen produk dengan harga berkisar US$ 200 atau setara Rp 2,6 juta (asumsi kurs Rp 13.279) dalam jangka pendek.

"Semua merek yang sukses pada segmen Rp 2 jutaan seperti Lenovo, Xiaomi dan sejumlah merek India, akan diuntungkan," kata Direktur Riset Perangkat dan Ekosistem di Counterpoint Research, Neil Shah, seperti dilansir CNBC, Rabu (13/4/2017).

Apple. Dok: wired.comSeiring waktu, konsumen menginginkan smartphone yang lebih baik. Saat itu lah, Apple akan mendapatkan keuntungan.

"Dalam jangka panjang, akan ada basis pengguna lebih besar menginginkan ponsel yang lebih baik. Apple akan mendapatkan keuntungan dari hal ini setelah 2018, seiring basis pengguna yang sudah matang dan jaringan 4G sudah tersedia di mana-mana. Orang-orang akan menggunakan lebih banyak layanan. Dalam dua tahun ke depan, akan baik bagi Apple jika menghadirkan ritel mereka dan berinvestasi di manufaktur," jelas Neil.

Salah satu penyebabnya adalah harga jual iPhone yang masih cukup tinggi dibandingkan rata-rata harga ponsel di sana. Saat ini, smartphone termurah Apple adalah iPhone SE yang dijual di India sekira US$ 420 atau setara Rp 5,5 juta. Sementara, harga yang sedang populer negeri Bollywood tersebut berkisar Rp 2 jutaan.

Apple sendiri tengah menyiapkan rencana agar bisa memikat salah satu pasar ponsel terbesar di dunia tersebut. Perusahaan sejak beberapa bulan lalu dilaporkan tertarik dengan pasar India, menyusul kian melemahnya penjualan di Tiongkok.

Untuk ekspansi di India, Apple sudah menjalankan serangkaian strategi, salah satunya bekerjasama dengan manufaktur Taiwan, Wistron, yang akan segera mulai merakit iPhone di India. Produksi iPhone di India akan membuat harga jual smartphone tersebut semakin terjangkau untuk konsumen lokal.

(Din/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini