Sukses

Dibuka Lowongan Kerja untuk Tidur dengan Gaji Rp 227 Juta, Minat?

Ilmuwan luar angkasa di Prancis membuka lowongan kerja dengan gaji yang begitu menggiurkan. Selain tidur, apa saja syarat yang dibutuhkan?

Liputan6.com, Paris - Pekerjaan dengan gaji besar biasanya memang membutuhkan kuota pekerjaan yang lebih banyak. Nah, hal tersebut tidak berlaku untuk pekerjaan yang satu ini.

Ada sebuah lowongan pekerjaan baru dengan gaji sekitar 16.000 euro atau sekitar Rp 227 juta. Menariknya, calon pelamar hanya perlu tidur untuk pekerjaan tersebut.

Lowongan pekerjaan dibuka oleh ilmuwan dari Institute for Space Medicine and Phisiology (Medes) di Prancis. Mereka tengah mencari kandidat untuk sebuah eksperimen dengan menghabiskan waktu di tempat tidur selama 60 hari.

Syaratnya, kandidat harus benar-benar melakukan semua kegiatan dengan berbaring di tempat tidur, tanpa menjejakkan kaki ke lantai sekalipun.

Kandidat yang dicari harus seorang pria dengan kondisi kesehatan yang prima, berusia 20-45 tahun, tidak merokok, rajin berolahraga, dan tidak memiliki alergi. Medes mencari 24 kandidat, dan mereka akan mendapat upah Rp 227 juta.

Para kandidat yang 'tidur' ini nantinya akan membantu eksperimen ilmuwan untuk mempelajari dampak kondisi tanpa bobot di ruang hampa udara pada tubuh manusia.

Jadi, mereka akan ditempatkan di tempat tidur yang agak miring--kurang dari 6 derajat--dengan kepala sedikit di bawah posisi kaki. Dalam kondisi ini, mereka harus makan, mencuci dan pergi ke toilet.

"Kandidat harus menjaga satu bahu berada dengan tempat tidur atau juga kerangkanya," kata Dr Arnaud Beck, seperti dikutip laman Mirror, Sabtu (8/4/2017).

Meski begitu, ilmuwan memperingati bahwa efek samping yang didapat cukup berisiko. Mereka akan mengalami perubahan drastis selama eksperimen dijalankan. Sistem kardiovaskular di tubuh akan melemah. Selain itu, massa otot, massa tulang, dan daya imun akan berkurang secara berkala.

"Mereka juga akan membungkuk, siklus metabolisme dan tidur juga akan terkena dampak," lanjut Dr Beck. Untuk antisipasi, kandidat akan diberikan asupan koktail yang mengandung antioksidan dan suplemen anti-inflamasi beberapa kali sehari.

Jika waktu 60 hari sudah lewat, mereka akan menghabiskan sekitar 2 minggu untuk melewati masa pemulihan. Kandidat yang berhasil juga akan mengikuti sejumlah tes untuk mengetahui apakah suplemen yang diberikan bisa mengurangi efek kondisi tanpa bobot yang tidak diinginkan.

Eksperimen tersebut sebetulnya sudah dilakukan sebelumnya dan diklaim sukses. Kini, Medes kembali merekrut kandidat untuk fase kedua. Rencananya, eksperimen akan berlangsung dari September hingga Desember 2017.

Apakah kamu berminat?

(Jek/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini