Sukses

Apple Hapus Aplikasi Asal Iran di App Store

Apple beralasan keputusan ini terkait dengan regulasi pembatasan transaksi yang dikeluarkan Depertemen Keuangan Amerika Serikat

Liputan6.com, California - Apple dilaporkan mulai menghapus sejumlah aplikasi iOS yang berasal dari pengembang dan startup asal Iran. Belum dapat dipastikan alasan pasti kenapa Apple menghapus aplikasi tersebut dari App Store, tapi masalah pembayaran disebut-sebut jadi penyebabnya.

Sebagai informasi, Iran merupakan negara yang tak memiliki sistem pembayaran internasional. Artinya, negara itu tak melayani pembayaran melalui kartu kredit atau metode lain yang diakui secara internasional.

Techrasa melaporkan kondisi itu membuat kedua belah pihak, Apple dan pengembang tak mendapatkan uang. Padahal, sejumlah pengembang asal Iran menawarkan sistem pembelian di dalam aplikasi (in-app purchase).

Untuk mendapatkan uang, sejumlah pengembang dari negara tersebut harus mendaftarkan diri sebagai perusahaan yang berasal dari luar Iran. Namun, kondisi itu ternyata tetap terganjal dengan pembatasan transaksi yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat sejak lama. 

Apple sendiri telah memberikan pernyataan terkait keputusan tersebut pada sejumlah startup asal Iran. Pernyataan itu menegaskan App Store untuk wilayah Iran tak lagi tersedia.

"Sebagai tambahan, fasilitas transaksi untuk aplikasi yang berasal dari Iran mungkin tak sesuai dengan Iranian Transactions Sanctions Regulations (31CFR Part 560) saat berada di App Store. Karenanya, kami tak dapat menerima aplikasi (dari Iran) untuk saat ini," tulis Apple seperti dikutip dari Tech Crunch, Senin (30/1/2017).

Perusahaan yang berbasis di Cupertino itu juga meminta para pengembang mendaftar kembali ketika telah ada sistem pembayaran internasional yang memungkinkan hal tersebut. Namun, belum dapat dipastikan apakah keputusan ini hanya berlaku pada aplikasi yang menawarkan in-app purchase atau seluruhnya.

Apple sendiri sebenarnya telah membuka App Store untuk Iran sejak September 2016. Hanya perusahaan yang kini dipimpin oleh Tim Cook itu tetap melakukan sejumlah pembatasan.

Terlepas dari peraturan ini, Iran sebenarnya merupakan salah satu negara dengan pengguna smartphone yang sangat menjanjikan. Diperkirakan, Iran memiliki 40 juta pengguna smartphone, 6 juta di antaranya dikabarkan adalah pengguna iPhone.

Menurut laporan, sekitar 100 ribu iPhone diselundupkan tiap bulan ke negara tersebut. Jumlah itu masih belum didukung dengan transaksi dari sisi layanan purna jual dan aksesoris.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.