Sukses

128 Pekerjaan Akan 'Mati' Gara-Gara Mobil Otonomos

Futurolog senior Thomas Frey memprediksi mobil otonomos akan 'membunuh' setidaknya 128 pekerjaan berbeda di masa depan.

Liputan6.com, Jakarta - Futurolog senior Thomas Frey memprediksi mobil otonomos akan 'membunuh' setidaknya 128 pekerjaan berbeda di masa depan. Ia merupakan direktur eksekutif DaVinci Institute, sebuah lembaga think tank.

Pada dasarnya pekerjaan Frey sebagai futurolog adalah memprediksi bagaimana teknologi saat ini akan berkembang dan memerkirakan dampak dari teknologi ini pada masyarakat.

Ia melontarkan prediksinya pada bulan April lalu di situs webnya, Futurist Speaker. Di tulisan itu, ia menjelaskan realitas di mana mobil otonomos akan memasuki aspek transportasi, pertanian, konstruksi, dan pelayanan publik.

"(Namun) transisi ini akan terjadi dalam waktu lama. Setelah ini terjadi, banyak pekerjaan akan jatuh berguguran seperti kartu domino," kata Frey sebagaimana dikutip dari Business Insider, Kamis (22/12/2016).

Ia mengambil contoh sebuah bandara. Sebagian besar pendapatan bandara berasal dari parkir. Di era mobil otonomos, orang akan menerapkan pendekatan berbeda dalam bepergian. Alih-alih mengemudi sendiri ke bandara, kebanyakan orang akan memesan taksi otonomos. Bahkan, mungkin saat ini hal itu sudah terjadi di sebagian tempat di dunia.

"Tiba-tiba, tidak ada lagi pendapatan parkir. Tidak ada shuttle bus. Tidak ada limosin. Tidak ada layanan taksi. (Bisnis) sewa mobil tiba-tiba mulai menghilang. Ini hanya contoh kecil," ujar Frey

Pada tulisannya, ia mengklaim automatisasi akan memenggal seluruh industri untuk berbagai alasan lainnya. Semua pengemudi akan kehilangan pekerjaan, termasuk sopir dan operator kendaraan konstruksi.

Ia juga menduga pekerjaan pemeliharaan akan hilang; orang-orang yang mencuci mobil, mengganti oli, mengganti rem, dan melakukan tes emisi. Untuk tes yang dibutuhkan mobil elektrik, sebagian besar akan dilakukan oleh produsen, bukan oleh toko mobil lokal.

(Why/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.