Sukses

5 Alasan Indonesia Bakal Jadi Pasar eCommerce Terbesar Asia

Nilai transaksi eCommerce di Indonesia diestimasi mencapai US$ 130 miliar pada 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sering digadang-gadang sebagai salah satu pasar potensial terbesar eCommerce. Bahkan, nilai transaksi eCommerce di Tanah Air diestimasi mencapai US$ 130 miliar pada 2020.

Saat ini, pasar Indonesia sendiri disebut serupa dengan Tiongkok saat awal kehadiran eCommerce di negeri tirai bambu tersebut. Alasannya, banyak penjual mandiri yang memasarkan barangnya melalui media sosial.

 Tak hanya Tiongkok, pasar Indonesia juga disebut mirip dengan pasar eCommerce di Amerika Serikat pada awal kehadirannya. Salah satunya karena keengganan konsumen melakukan transaksi online.

Akibatnya, Indonesia disebut sebagai pasar unik  karena memiliki kondisi  mirip dua negara tersebut. Namun, keunikan itu ternyata dapat menjadi keunggulan bisnis digital dalam negeri berkembang lebih besar.

Lantas, apa saja keunikan lain yang berpotensi menjadi pasar eCommerce Indonesia lebih besar?

Untuk itu, tim Tekno Liputan6.com merangkum alasan Indonesia berpotensi menjadi pasar terbesar eCommerce di Asia, seperti dikutip dari laman Tech Crunch, Sabtu (30/7/2016). 

1. Ketersediaan Barang
Tak dimungkiri, masih banyak wilayah di Indonesia yang belum memiliki infrastruktur memadai. Hal itu mengakibatkan penyebaran barang atau kebutuhan tak merata di semua wilayah.

eCommerce ternyata mampu mengatasi masalah tersebut. Konsumen dimungkinkan membeli dan mendapatkan produk yang sebenarnya tak ada wilayahnya. Untuk itu, potensi eCommerce di beberapa wilayah Indonesia diprediksi 0semakin besar. Terlebih, jika pelaku bisnis mampu menyediakan kebutuhan yang memang tak banyak dijumpai.

2. Lebih Banyak Pengguna Mobile
Pasar digital Indonesia juga memungkinkan penjual dan pelaku bisnis mengembangkan platform yang hanya ditujukan untuk mobile. Jadi, tak perlu repot untuk mengembangkan paltform desktop terlebih dulu. 

Hal itu bukannya tanpa alasan, sebab banyak pengguna awal internet di Indonesia berasal dari pengguna perangkat mobile, baik smartphone atau tablet.

Di samping itu, penjual dapat mengumpulkan hyper-personalized data untuk menargetkan konsumen secara individual, ketimbang menargetkan kelompok tertentu.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemasaran Lewat Media Sosial

3. Pemasaran Lewat Media Sosial
Berbeda dari negara Asia lain yang memiliki diferensiasi media sosial lebih luas, kondisi di Indonesia ternyata cukup unik. Sebab, Indonesia ternyata memiliki satu platform media sosial yang begitu populer, yakni Facebook.

Data menyebutkan sekitar 92 persen dari penduduk Indonesia ternyata memiliki akun Facebook. Untuk itu, pemasaran melalui rekomendasi di media sosial, khususnya Facebook terbilang cukup efektif. 

Tak hanya itu, fokus pada pengembangan platform yang terintegrasi dengan Facebook juga dapat membantu penjualan barang, pemasangan iklan, termasuk kerja sama bisnis. 

4. Potensi Pembayaran Online
Seperti disebutkan sebelumnya, konsumen Indonesia masih sangat hati-hati dengan transaksi online. Lebih banyak transaksi dilakukan melalui transfer bank langsung atau cash-on-delivery (COD).

Namun, seiring berjalannya waktu, metode tersebut diperkirakan tak akan berlangsung lama. Terlebih, metode COD sendiri kadang terkendala masalah jarak. 

Untuk itu, membuat solusi terpercaya sebagai kanal pembayaran online dapat menjadi salah satu cara menjawab persoalan tersebut. Bahkan, diprediksi solusi semacam ini akan semakin besar seiring kepercayaan konsumen bertransaksi online

5. Ketersediaan Platform Logistik Lebih Baik
Sistem logistik yang masih buruk dan infrastruktur belum merata merupakan kesempatan bagi pelaku bisnis menyediakan solusi mandiri, ketimbang bergantung pada penyedia layanan lain.

Dengan kemampuan mengintegrasikan sistem pengiriman, pelaku tak hanya mampu memberikan layanan yang lebih efisien tapi juga bisnisi yang lebih berkelanjutan.

Terlebih, sistem pengiriman merupakan bentuk persaingan yang ada di dunia eCommerce. Kekuatan pasokan yang lebih baik menjadi komponen kunci bagi perkembangan bisnis digital.

(Dam/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini