Sukses

Pengemudi Ini Tewas Setelah Mengaktifkan Modus Autopilot di Tesla

Mobil Tesla Model S ternyata tak mengenali truk sebagai objek penghalang dan memilih tak melakukan pengereman sehingga pengemudi meninggal

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pengemudi tewas dalam sebuah kecelakaan setelah menggunakan modus autopilot pada mobil Tesla miliknya di Amerika Serikat.

Kecelakaan yang terjadi di wilayah Florida itu tengah menjalani investigasi dari National Highway Transportation Safety Administration (NHTSA).

Tragedi itu berawal saat seorang pengemudi mengendarai Tesla Model S dalam modus autopilot di jalan tol. Setelah itu, ia tak menyadari ada truk yang melintas di depannya. 

Posisi truk yang lebih tinggi membuat kamera mobil tak mengenalinya sebagai objek penghalang. Mobil salah mengenalinya sebagai rambu lalu lintas dan memilih untuk tidak melakukan pengereman, dan akhirnya menabrak truk tersebut. 

Dikutip dari The Verge, Rabu (6/7/2016), Tesla menuturkan dalam keadaan seperti itu sebenarnya sistem mobil mampu mencegah dampak lebih serius. Namun, kecelakaan yang terjadi ternyata cukup parah. 

Di sisi lain, perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu menuturkan modus autopilot merupakan teknologi baru dan masih dalam fase beta. Karena itu, pengemudi yang mengaktifkannya harus mengetahui syarat dan kemungkinannya. Modus ini juga dirancang agar pengemudi tetap memegang kendali dan bertanggung jawab atas kendaraannya sendiri.

Atas kejadian tersebut, beberapa ahli kendaraan otonomos menyebut Tesla terlalu cepat memperkenalkan fitur tersebut. 

Beberapa perusahaan yang mengembangkan teknologi serupa juga masih melakukan uji coba privat dan tidak akan meluncurkannya sebelum benar-benar siap.

Elon Musk selaku CEO Tesla juga memberikan ucapan bela sungkawa kepada korban. Melalui laman blog, tim Tesla juga menyebut akan menyempurnakan modus autopilot tersebut.

Sekadar informasi, modus autopilot Tesla sudah dikembangkan sejak tiga tahun lalu. Selain Tesla, perusahaan yang juga tengah menggarap mobil otonomos adalah Baidu, Google, dan Apple. 

(Dam/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.