Sukses

Engineer Facebook Jadi Sekutu Penjual Senjata?

Facebook melarang jual beli senjata dilakukan melalui laman jejaring sosial. Kabarnya engineer Facebook menjadi salah satu sekutu. Benarkah?

Liputan6.com, California - Selama beberapa waktu terakhir, Facebook memang dijadikan tempat untuk memperjualbelikan senjata tanpa perlu adanya pengecekan latar belakang penjual maupun pembelinya.

Namun, sejak Februari lalu, Facebook melarang dan meminta semua penggunanya melaporkan jika ada pelanggaran terkait hal ini.

Sayangnya, kebanyakan penjual senjata pribadi dilakukan di dalam grup yang bisa diatur kerahasiaannya, sehingga tidak mengizinkan orang luar menemukan dan bergabung dengan grup.

Facebook pun berjuang keras untuk menegakkan aturan. Sayangnya, seperti dilansir Business Insider, Sabtu (7/5/2016), salah satu engineer Facebook dikabarkan meruntuhkan upaya tersebut.

Direktur Engineering Facebook Chuck Rossi dilaporkan menjadi orang dalam yang membantu grup senjata berjualan dengan bebas di jejaring sosial berusia 12 tahun itu. Kabarnya, Rossi juga membantu mengaktifkan kembali banyak akun yang telah diblokir akibat melanggar peraturan jual beli senjata.

Dikenal sebagai seorang penyuka dan hobi senjata, berdasarkan laporan Forbes, Rossi merupakan pemimpin dari sebuah grup rahasia dan disebut-sebut merupakan 'admin contact' bagi para administrator grup yang akunnya telah ditangguhkan.

Hal ini diketahui dari salah satu unggahan privat Rossi yang berhasil diketahui Forbes.

"Saya 100 persen fokus untuk mendapatkan kembali grup Anda, sehingga Anda memiliki kesempatan untuk mematuhi kebijakan baru. Saya bekerja keras untuk menutupi ini," kata Rossi.

Ia juga menyebutkan, kebijakan baru Facebook menyebalkan dan semua orang di Facebook marah mengenai kebijakan ini.

Grup yang sudah diaktifkan kembali akan mampu memfasilitasi penjualan secara rahasia. Menanggapi kabar ini, baik pihak Facebook maupun Rossi sama-sama tidak memberikan komentar.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini