Sukses

5 Kesalahan Terbesar yang Pernah Dilakukan Nintendo

Dibalik kesuksesannya, ternyata Nintendo telah melakukan lima kesalahan terbesar.

Liputan6.com, Jakarta - Nintendo merupakan perusahaan yang bergerak di industri hiburan digital dan sangat diperhitungkan eksistensinya di industri game. Banyak produk yang telah dibuat oleh Nintendo yang sukses menjadi ikon industri game, sebut saja Nintendo 3DS, Wii U, atau karakter game eksklsusif milik Nintendo, yakni Mario Bros.

Nintendo sempat disebut-sebut sebagai `raksasa` industri game di masa awal sepak terjangnya. Namun, pernahkah Anda berpikir dibalik kesuksesan Nintendo tersebut ternyata terdapat beberapa kesalahan yang pernah dilakukan perusahaan yang dipimpin Satoru Iwata ini?

Laman Dorkly melaporkan, setidaknya ada lima kesalahan yang pernah dilakukan oleh Nintendo. Tentunya kesalahan-kesalahan menuver bisnis tersebut menjadi pelajaran besar bagi Nintendo untuk bisa berkembang lebih besar.

Penasaran? Simak lima kesalahan terbesar yang pernah dilakukan oleh Nintendo berikut ini.

>>> Selanjutnya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Virtual Boy

1. Virtual Boy

Pada tahun 1995, Super Nintendo Entertainment Systems (SNES) telah berumur lima tahun. Pada masa itu, para gamer menginginkan sesuatu yang baru dihadirkan sebagai perangkat yang tentunya melengkapi konsol SNES.

Nintendo akhirnya memutuskan untuk menghadirkan Virtual Boy, perangkat yang bisa dikenakan di muka para gamer dan langsung memainkan game dengan grafik yang tergolong `apa adanya` dengan balutan warna merah dan hitam. Bisa dibilang Virtual Boy adalah `Virtual Reality Headset` generasi awal versi Nintendo yang dirilis pada tahun 1995.

Namun sayang, penggemar kurang berminat dengan Virtual Boy. Hasilnya, Virtual Boy hanya bertahan selama satu tahun saja, dan hanya 22 judul game yang hadir untuk perangkat ini.

>>> Selanjutnya

3 dari 6 halaman

Game cartridge

2. Nintendo `betah` dengan game cartridge

Nintendo 64 merupakan konsol terakhir besutan Nintendo yang mengadopsi game dengan kaset cartridge. Padahal pada masa tersebut, Square Soft (yang sekarang Square Enix) sempat berencana untuk menghadirkan Final Fantasy VII ke Nintendo 64. Namun sayang, penggunaan cartridge cukup menghambat tampilan visual dan rendering game besutannya tersebut karena cartridge tidak bisa menyimpan data secara masif seperti CD.

Akhirnya, pihak Square Soft lebih memilih untuk menghadirkan game Final Fantasy VII ke konsol PlayStation menggunakan CD. Dan akhirnya Final Fantasy VII terjual lebih dari 10.000.000 kopi. Bahkan dengan kesuksesannya itu, Sony selaku pembesut konsol PlayStation menjelma menjadi kompetitor langsung bagi Nintendo, menggantikan Sega. Nintendo pun mengambil langkah cepat dengan mengadopsi base CD di konsol berikutnya, Gamecube.

>>> Selanjutnya

4 dari 6 halaman

Nintendo Gamecube

3. Nintendo Gamecube

Untuk pertama kalinya di dalam sejarah, akhirnya Nintendo memiliki konsol third place-nya yang bernama Gamecube (yang pada saat itu hadir pula konsol PS 2 dan Xbox yang marak digandrungi oleh para gamer). Namun, yang menjadi kesalahan fatal Nintendo di Gamecube adalah: CD yang digunakan untuk Gamecube ternyata lebih kecil daripada CD game kompetitor lainnya.

Parahnya lagi, konsol Gamecube tidak bisa membaca platform DVD, sementara konsol-konsol pesaingnya seperti PS2 dan Xbox pada saat itu mampu membaca kepingan disk DVD. 

Pun demikian, Gamecube mampu menembus angka jual sebesar 22 juta unit di seluruh dunia. Meskipun posisinya kalah jauh dibanding Sony PS2-nya yang laku terjual sampai 154 juta unit.

>>> Selanjutnya

5 dari 6 halaman

Benci internet

4. Nintendo `benci` internet

Sepertinya Nintendo memang kurang `bersahabat` dengan penggunaan fitur internet di produk-produknya. Ketika Sony dan Microsoft gencar merilis game-game major yang bisa dimainkan secara online, Nintendo sepertinya masih bersikeras bahwa penggunanya tidak akan tertarik untuk memainkan game Nintendo terkoneksi dengan internet.

Meski begitu, Nintendo nyatanya tetap menghadirkan fitur koneksi internet di konsol-konsol terbarunya yang bernama the Friend Codes. Namun, para pengguna Nintendo pun merasa fitur ini tidak optimal.

>>> Selanjutnya

6 dari 6 halaman

Batalkan kerjasama dengan Sony

5. Nintendo batalkan kerjasama dengan Sony

Ini mungkin salah satu kesalahan yang akan terus menghantui Nintendo di sepanjang sepak terjangnya. Ya, Nintendo pernah bekerjasama dengan Sony untuk mengembangkan konsol game CD-ROM untuk SNES, yang diduga kuat akan menjadi cikal-bakal "PlayStation".

Namun, kesepakatan antaran Nintendo dan Sony tidak pernah terjadi akibat perseteruan masalah pendapatan dan hak cipta.

(jek/dhi)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini