Sukses

Sebelum Jadi Miliarder, Pendiri Alibaba Ditolak 30 Perusahaan

Sebelum mendirikan Alibaba, pendiri perusahaan e-commerce Alibaba itu menjalani perjalanan panjang untuk cari pekerjaan.

Liputan6.com, Jakarta - Jack Ma adalah salah satu pengusaha tersukses di dunia dan orang terkaya di Tiongkok. Namun sebelum sampai pada posisinya sekarang, pendiri perusahaan e-commerce Alibaba itu menjalani perjalanan panjang untuk mendapatkan pekerjaan.

Ma mendirikan Alibaba pada 1999 di Tiongkok, sejak itu perusahaannya kian sukses hingga akhirnya menggelar Initial Public Offering (IPO) pada tahun lalu. Alibaba memiliki 100 juta pelanggan setiap hari dan menjadi salah satu kontributor untuk kekayaannya yang kini diprediksi lebih dari US$ 20,4 miliar atau setara Rp 262 triliun (kurs Rp 12.857 per US$ 1).

Namun sebelum menjadi orang terkaya di Negeri Tirai Bambu, Ma ternyata pernah mengalami puluhan kali penolakan saat melamar pekerjaan. Dia pernah melamar 30 pekerjaan berbeda dan semua menolaknya.

Salah satu yang pernah menolaknya adalah restoran cepat saji KFC. "Saya pernah mencoba bekerja di kantor polisi dan mereka mengatakan 'Anda tidak bisa'. Kemudian saya melamar ke KFC dan dari 24 orang pelamar, 23 diantaranya diterima dan saya satu-satunya yang ditolak," ungkap Ma, seperti dilansir Business Insider, Senin (23/2/2015).

Perjalanan Ma pun tak berjalan mudah ketika akhirnya mendirikan Alibaba. Ia mengaku menemui lebih banyak hambatan. Ma dituntut untuk lebih kreatif dan salah satu tantangan Alibaba saat itu adalah tidak ada cara untuk melakukan pembayaran dan tidak ada bank yang mau bekerjasama.

Akhirnya pria kelahiran 1964 itu memutuskan memulai program pembayaran sendiri yaitu Alipay. Program ini mentransfer pembayaran dari berbagai mata uang antara pembeli internasional dan penjual. Saat ini Alipay digunakan oleh 800 juta orang.

"Banyak orang yang saya ajak bicara saat itu mengenai Alipay mengatakan 'ini adalah ide terbodoh yang pernah Anda punya'. Tapi saya tidak peduli, selama orang-orang dapat menggunakannya," ungkap Ma.

(din/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.