Sukses

500 Karyawan Yahoo di India Terancam di-PHK

Pengurangan jumlah karyawan ini disebutkan sebagai langkah efisiensi Yahoo agar mendapat pertumbuhan pendapatan.

Liputan6.com, Yahoo Inc. dikabarkan akan memangkas jumlah karyawan mereka yang berbasis di India. Sekitar ratusan orang karyawan di perusahaan online yang bermarkas di Bangalore, India disebutkan akan terkena PHK (pemutusan hubungan kerja).

Menurut laman Business Insider, Yahoo akan merumahkan sekitar 500 pegawai yang berada di kantor pengembangan produk di India. Kantor perwakilan Yahoo di Negeri Hindustan itu diisi oleh banyak insinyur (engineer) perangkat lunak yang merupakan warga asli India.

Yahoo mengklaim bahwa 500 karyawan itu hanya berkisar 3% dari total karyawan yang dimilikinya. Adapun unit operasional dari Yahoo India yang akan terkena PHK adalah bagian editorial, penjualan dan dukungan unit perusahaan.

Meski begitu, perusahaan menyatakan telah menawarkan pesangon bagi karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan 5 bulan gaji. Yahoo juga tengah memproses perpindahan 5% pegawai dari kantor Bangalore untuk dipindahkan ke kantor pusat Yahoo di California. 

Pihak perusahaan juga menyebutkan bahwa pengurangan karyawan yang dilakukan Yahoo tidak akan sekaligus. Proses PHK tersebut akan dilakukan secara bertahap hingga bulan Desember 2014.

Pengurangan jumlah karyawan itu, menurut yang dilansir laman Quartz, adalah salah satu cara Yahoo untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan. Pasalnya laporan keuangan perusahaan yang dipimpin Marissa Mayer itu pada kuartal kedua 2014 mengecewakan.

Yahoo mengklaim sedang berusaha memberlakukan efisiensi yang lebih besar, kolaborasi dan inovasi di seluruh bisnisnya. Walaupun sebagian karyawan di India telah diputuskan untuk dikurangi dalam jumlah besar, Yahoo menyatakan kantor di India dan Bangalore tetap penting. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini