Sukses

23 Juta Pengguna Twitter Bukan Manusia

Pihak Twitter menjelaskan bahwa 8,5% dari jumlah total 271 juta akun dioperasikan secara otomatis menggunakan aplikasi pihak ketiga.

Liputan6.com, New York - Di dalam sebuah dokumen yang diserahkan Twitter kepada US Securities and Exchange Commission (SEC) atau otoritas bursa saham Amerika Serikat, terungkap bahwa 23 juta pengguna Twitter adalah bukan manusia, alias bot.

Pihak Twitter menjelaskan bahwa 8,5% dari jumlah total 271 juta akun dioperasikan secara otomatis menggunakan aplikasi pihak ketiga. Dengan kata lain, tindak-tanduk akun-akun bot ini di lini masa sama sekali tidak melibatkan campur tangan manusia.

Selain mengungkap akun bot, Twitter juga menginformasikan bahwa saat ini ada sekitar 11% pengguna aktif yang mengakses jejaring sosial Twitter melalui aplikasi pihak ketiga seperti UberSocial dan Tweetcaster.

"Secara historis kami bertanggung jawab untuk melaporkan seberapa banyak pengguna yang mengakses Twitter lewat aplikasi pihak ketiga. Kami juga sudah menemukan cara mengungkap mana pengguna yang menggunakan aplikasi pihak ketiga agar bisa secara otomatis dan teratur men-tweet tanpa perlu ada keterlibat pengguna," papar pihak Twitter di dalam laporan yang diserahkan pada SEC.

Nantinya laporan yang diserahkan pada SEC ini akan dirembukkan bersama pihak pemerintah dan para pemegang saham. Laporan ini akan dijadikan tolak ukur bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai performa Twitter selaku perusahaan terbuka publik (IPO).

Sebagaimana yang telah diketahui sebelumnya, di bulan November 2013 kemarin, Twitter sukses besar dan meraup dana sekitar US$ 1,82 miliar atau setara Rp 20,5 triliun dari penawaran perdana saham bagi publik (IPO).

Jumlah dana yang diraup itu diklaim sebagai yang terbesar kedua untuk sebuah perusahaan internet. Bahkan melampaui hasil dana IPO Google pada 2004 lalu.

Hebatnya lagi, saat itu hanya dalam kurun waktu 24 jam, saham Twitter menguat hingga 73% pada Jumat (8/11/2013). Saham Twitter menguat ke level US$ 44,90 pada penutupan perdagangan di bursa saham New York dari harga saham perdana US$ 26.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini