Sukses

Bos vs Bawahan, Siapa Paling Sering Akses Media Sosial di Kantor?

Menurut hasil studi para atasan memiliki waktu luang lebih banyak dan kebebasan privasi lebih dibanding para karyawan biasa.

Liputan6.com, Jakarta - Para karyawan di sebuah kantor umumnya selalu diingatkan agar tidak mengakses akun media sosial pribadi mereka selama jam kerja di kantor. Namun tahukah Anda jika para atasanlah sebenarnya yang paling sering mengakses media sosial di kantor, bukan bawahan? 

Menurut hasil studi yang dirilis kelompok peneliti dari Fakultas Psikologi, Universitas Bergen, Norwegia, para bos sangat membenci anak buah mereka yang mengakses media sosial saat jam kerja. Namun ironisnya, justru para jajaran eksekutif di kantor lah yang paling sering mengakses media sosial saat jam kerja.

"Sangat menarik melihat bahwa para atasan yang sangat memandang negatif akses media sosial selama jam kerja, sebenarnya adalah pelaku yang paling sering melakukannya sendiri," papar Doktor Cecilie Schou Andreassen selaku salah seorang peneliti di departemen Ilmu Pengetahuan Psikologi.



Dilansir laman E Science News, Kamis (3/7/2014), studi bertajuk 'Predictors of Use of Social Networks Sites at Work' itu juga mengungkapkan bahwa penyebab utama dilarangnya akses media sosial di jam kerja oleh para jajaran eksekutif perusahaan adalah ketakutan akan menurunnya produktivitas kerja para karyawan.

"Besar kemungkinan para atasan khawatir tentang penurunan produktivitas karyawan yang berujung pada kerugian finansial," lanjut Andreassen.

Sementara itu, Andreassen memaparkan bahwa para atasan memiliki waktu luang lebih banyak dan kebebasan privasi lebih dibanding para karyawan biasa. Kondisi tersebut memungkinkan mereka untuk lebih bebas berselancar di dunia maya dan mengakses media sosial.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini