Sukses

Uni Eropa-Korea Selatan Bentuk Koalisi Kembangkan 5G

Korea Selatan dan Uni Eropa telah sepakt untuk menetapkan jadwal peluncuran 5G di akhir 2015.

Liputan6.com, Uni Eropa diam-diam membentuk tim khusus dengan Korea Selatan untuk mengembangkan teknologi komunikasi mendatang. Teknologi yang akan dikembangkan oleh tim teknologi hasil aliansi tersebut tak lain teknologi 5G.

Korea Selatan dipilih sebagai rekanan Uni Eropa karena telah menjadi rumah bagi koneksi jaringan tercepat di dunia. Selain itu, Negeri Ginseng itu merupakan kampung halaman Samsung yang sukses menjadi perusahaan pembuat smartphone terbesar di dunia. 

Di sisi lain, Eropa sendiri telah memimpin kompetisi di teknologi GSM (global system for communications) yang merupakan standar asli untuk jaringan mobile yang dimanfaatkan sejak tahun 1990-an. Tapi, teknologi itu tertinggal setelah koneksi internet cepat 4G diluncurkan beberapa waktu lalu.

Teknologi 5G saat ini menjadi bahan perbincangan di kalangan penggiat teknologi komunikasi. Jepang lewat NTT DoCoMo dan Nokia Solution Network juga telah merapat untuk berkonsolidasi mengembangkan teknologi 5G.

Koneksi 5G diharapkan bisa menghasilkan koneksi yang lebih baik untuk mengatasi pengguna internet mobile yang terus meningkat secara drastis. Uni Eropa memperkirakan teknologi komunikasi baru itu akan bisa membuat download film high-definiton hanya perlu waktu 6 detik, meningkat dari 6 menit yang bisa dilakukan di jaringan 4G.

Kalangan bisnis telah sejak lama meminta komunitas Uni Eropa untuk meningkatkan kualitas infrastruktur komunikasi mobile. Mereka menganggap jaringan yang tidak memadai akan menghambat penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

"5G akan menjadi darah baru ekonomi digital dan masyarakat digital setelah itu didirikan," papar Neelie Kroes, Komisaris Uni Eropa untuk Telekomunikasi dalam pernyataannya yang dimuat Reuters, Rabu (18/6/2014).

Kroes menyatakan bahwa Korea Selatan dan Uni Eropa telah sepakt untuk menetapkan jadwal peluncuran 5G di akhir 2015. Mereka pun akan bekerjasama untuk memastikan frekuensi radio yang diperlukan mampu mendukung jaringan baru.

Kesepakatan itu akan membuat para pemain industri telekomunikasi asal Eropa seperti Alcatel-Lucent, Deutsche Telekom, Telefonica dan Orange, yang merupakan bagian dari Asosiasi Infrastruktur 5G Eropa, akan bekerja dengan Forum 5G Korea Selatan.

Uni Eropa mengaku telah menyiapkan dana sebesar US$ 953 juta untuk penelitian 5G selama 7 tahun ke depan. Sementara perusahaan-perusahaan di sektor telekomunikasi akan memberikan lebih dari 3 miliar euro untuk mendukung pengembangan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.