Sukses

Informasi Umum

  • PengertianStasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau [SPBU] adalah tempat kendaraan bermotor mengisi bahan bakar agar kendaraan tersebut bisa melaju.

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

    Pertamina Siagakan 7.469 SPBU Sambut Libur Lebaran

    Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) PT Pertamina (Persero) tahun 2021 resmi mulai bertugas mengamankan kebutuhan energi masyarakat di seluruh Indonesia. Satgas RAFI akan bertugas mulai 26 April hingga 31 Mei 2021.

    SVP Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto mengatakan, tahun ini adalah kedua kalinya Satgas RAFI bekerja dalam situasi pandemi Covid-19.

    Untuk itu, Pertamina tetap akan menjalankan protokol kesehatan secara ketat di seluruh lini suplai point hingga outlet BBM dan LPG sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan.

    “Kami berkomitmen melayani kebutuhan energi, agar masyarakat dapat menikmati Ramadhan dan Idul Fitri dengan tenang. Untuk itu, Pertamina membentuk Tim Satgas Pengendalian dan Pemantauan Kelancaran Penyaluran BBM, Avtur dan LPG yang bekerja di seluruh wilayah tanah air,” ujar Agus seperti ditulis Rabu (28/4/2021).

    Selama masa Satgas RAFI, lanjut Agus, Pertamina telah mensiagakan 114 Terminal BBM dan 7.469 SPBU, 23 Terminal LPG, 667 SPBBE, Agen LPG 4972 dengan 223,322 Outlet di seluruh Indonesia. Untuk melayani angkutan udara, Pertamina juga mensiagakan 68 DPPU.

    “Satgas RAFI 2021 juga akan tetap menyiapkan layanan tambahan seperti mobil tangki stand by, Pertashop, Motorist, Mobile Dispenser, dan Agen Siaga,” ungkap Agus.

     

    5.518 SPBU Pertamina Sudah Terapkan Digitalisasi

    Digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan salah satu inovasi yang dilakukan PT Pertamina. Hingga saat ini, program digitalisasi telah menyentuh 5.518 stasiun SPBU.

    "SPBU yang sudah menjalankan program digitalisasi sebanyak 5.518 SPBU tersebar di seluruh Indonesia," kata Manager Retail PT Pertamina (persero) MOR II Putut Adriatno.

    Program digitalisasi itu, dikatakan memberikan manfaat yang cukup bagus. Dengan program digitalisasi SPBU, Pertamina bisa memantau langsung dan mengetahui bila stok di SPBU habis.

    "Nah, Pertamina bisa memantau ketersediaan BBM di SPBU, sehingga bisa dengan cepat melakukan pengiriman BBM ke SPBU saat stok sudah menipis," ungkap Putut.

     

    Cashless Program

    Selanjutnya, dalam rangka menjalankan penugasan dengan digitalisasi SPBU, Pertamina dapat memantau dan mendata konsumen yang membeli BBM di SPBU dengan menggunakan cashless program.

    Di mana konsumen dapat membeli BBM tanpa harus membayar tunai di masa pandemi seperti saat ini.

    "Meskipun kita dihadapkan dengan kondisi pandemi, semangat transformasi Pertamina yang berkelanjutan tetap kami gaungkan sebagai bagian dari komitmen mewujudkan visi sebagai perusahaan energi global serta mewujudkan kemandirian energi nasional," jelas dia.

    Program ini juga turut mendorong Pertamina mempercepat proses transformasi digital. Selain di sisi upstream, midstream, dan corporate. Tidak kalah pentingnya pada sisi downstream yakni digitalisasi 5.518 SPBU sudah diselesaikan.

    Dari digitalisasi SPBU, kata dia, tentunya akan memiliki dampak positif bagi Pertamina karena akan menyediakan data dan informasi yang akurat serta real time.

    Data dan informasi inilah yang akan digunakan Pertamina sebagai alat untuk melakukan keputusan strategis dalam memastikan kehandalan suplai dan pelayanan bagi masyarakat.

    Tak hanya kehandalan suplai, digitalisasi SPBU juga telah menjalankan monitoring penjualan BBM subsidi khususnya Solar JBT, salah satunya dengan pencatatan nomor polisi kendaraan dengan menggunakan sistem Pre-Purchase yang hingga saat ini telah mencapai 82 persen dari total transaksi perhari.

    Sejak pertama kali beroperasi di tahun 2018, jaringan SPBU BP-AKR hingga kini telah mencapai 50 SPBU yang berada di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. (Dok BP-AKR)