Sukses

[VIDEO]: Kisah Hidup Artis Transgender Dena Rachman

Sejak kecil, Dena Rachman merasa tak nyaman dengan dirinya sendiri. Meski memiliki raga laki-laki, bathinnya merasa ia adalah perempuan.

Sejak kecil, Dena Rachman mulai merasa tak nyaman dengan dirinya sendiri. Meski memiliki raga laki-laki, bathinnya merasa ia adalah perempuan.

Dena Rachman dulu dikenal sebagai artis cilik dengan nama Reinaldi Rachman. Selain menyanyi, Reinaldi yang kelahiran 30 Agustus 1987 itu juga dikenal sebagai presenter dan bintang sinetron cilik. Namun setelah tak lagi menjadi artis, perlahan Reindaldi mulai menunjukkan jati diri sesungguhnya dan kemudian memilih untuk menjadi wanita dengan melakukan operasi kelamin. Ia pun mengganti nama menjadi Dena Rachman.

"Memang aku dulu waktu kecil sudah aktif jadi presenter, nyanyi dan modelling. Jadi mungkin dari kecil sudah reject my body. Beranjak dewasa aku mencari jati diri dan identitas. SMP dan SMA mulai berani jujur ke teman-teman. Teman-teman juga yang mendukung. 'Dena be your self aja, nggak usah-usah malu," ujar Dena, seperti dikutip dari tayangan infotainmen Hot Shot.

Perubahan Dena tentu tidak lantas diterima keluarga. Sang ibu, Ginna Rachman, mengaku cukup syok dengan yang terjadi pada anaknya. Ginna yang sebenarnya merasakan banyak kejanggalan dengan sang anak, akhirnya bisa menerima kondisi Dena saat ini.

"Waktu sekolah gurunya manggil saya. 'Ibu, ini anaknya kok bawa bedak'. Tapi saya bela, saya bilang memang saya yang beliin, karena dia kan ada syuting. Waktu dia ngomong ke saya, saya stres banget. Tapi dia mengancam, lebih baik mati daripada membohongi diri sendiri semumur hidup. Saat itu saya langsung peluk dia," kenang Ginna.

Dena pun sadar bahwa perubahannya itu akan banyak ditentang oleh orangtua dan orang-orang dekat sekitarnya. Namun beruntung, lulusan BA in Design, Fashion & Luxury Goods di Alma Graduate School University of Bologna, Italia itu pun akhirnya diterima lingkungannya.

"Orangtua pasti menolak, karena mereka mau yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka tahu yang aku jalani itu akan menimbulkan pro kontra, masih tabu di masyarakat. Lalu bagaimana karir aku kedepan. Aku kemudian coba menjadi seperti yang mereka mau, tapi kok nggak enak. Aku coba lagi untuk menjadi diri sendiri," lanjut Dena.

Dena yang awalnya sangat sedih dengan keadaannya, kini mengaku bangga dengan apa yang ia miliki. Perbedaan yang dulu ia anggap sebagai kekurangan, kini ia sadari hal itu justru menjadi kelebihan yang diberikan Tuhan untuknya.

"Jeleknya aku sempat menyalahkan semua orang. Menyalahkan Tuhan. Tapi sekarang, Tuhan justru memberikan pesan, aku diberikan sesuatu yang spesial dan beda. Aku sekarang bersykur, karena setiap manusia punya masalah masing-masing dan masalahnya itu berat," ujar Dena.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini