Sukses

Rieke Diah Pitaloka Geram Bahasa Sunda Akan Hilang dari Kurikulum

Menyanyikan lagu berbahasa Sunda, Rieke Diah Pitaloka punya alasan sendiri. I
a miris melihat kenyataan kalau Bahasa Sunda akan dihapus dari kurikulum sekolah.


Rieke Dyah Pitaloka meluncurkan single Dongdang Lima dalam bahasa Sunda pada Rabu malam (2/1/2013) di gedung New Majestic, Jalan Braga, Bandung. 


Lewat lagu itu, sebenarnya Rieke ingin menyampaikan protes terhadap pemerintah kota Bandung yang akan menghapus pelajaran Bahasa Sunda dari kurikulum sekolah. "Saya khawatir dihilangkannya Bahasa Sunda dari kurikulum. Saya mohon untuk dipikirkan lagi," kata Rieke Diah Pitaloka di sela-sela peluncuran lagunya.


Menurutnya, bahasa daerah bisa menjadi identitas bangsa. "Indonesia beragam suku bangsa. Justru dengan berbahasa daerah membuat kita jadi punya karakter sendiri. Identitas orang Sunda, ya, Bahasa Sunda," jelas Rieke. 


Rieke akan terus berjuang mempertahankan Bahasa Sunda tetap menjadi pelajaran di sekolah. "Saya akan mendesak Bahasa Sunda untuk tetap ada. Yang membuat Kebhinekaan itu tetap ada," tegas Rieke.


"Kita harus memperjuangkan Bahasa Sunda. Malam ini saya diberi ruang untuk melakukan itu. Bahasa Sunda dan bahasa daerah lain tidak boleh hilang," seru Rieke. "Saya Khawatir, kalau Bahasa Sunda hilang dari kurikulum, akan diikuti daerah lain," sambungnya.


Lagu Dong Dang 5 sendiri diciptakan oleh musisi Sunda, Doel Sumbang. "Dong Dang itu tidak ada artinya. Dong Dang itu seperti bunyi gendang," jelas Doel Sumbang yang juga mendukung gerakan moral yang dilakukan Rieke Diah Pitaloka dalam mempertahankan Bahasa Sunda tetap menjadi pelajaran di sekolah-sekolah.(ROM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.