Sukses

Dianggap Eksploitasi Anak, Tyas Mirasih: Salah Banget

Tyas Mirasih dianggap telah melakukan eksploitasi anak dibawah umur.

Liputan6.com, Jakarta - Tyas Mirasih dianggap telah melakukan eksploitasi terhadap anak dibawah umur bernama Amandine Cattleya.

Kabar tersebut mencuat setelah Tyas Mirasih dilaporkan oleh wanita bernama Maryke Harris Pohu ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Maryke, yang merupakan nenek Amandine Cattleya, juga menuduh Tyas Mirasih membawa lari cucunya.

Tuduhan eksploitasi terhadap anak, yang diduga dilakukan Tyas Mirasih, muncul karena banyaknya wajah Amanda Cattleya mempromosikan produk (endorsement) di Instagram Tyas Mirasih.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Reaksi Tyas Mirasih

Tyas Mirasih yang mengetahui tudingan itu pun mencoba meluruskan. Menurut dia, bocah berusia lima tahun yang dititipkan mendiang ibundanya kepada Tyas Mirasih, sudah melakukan aktivitas endorsement di media sosial.

"Kalau dibilang eksploitasi salah banget. Kebetulan almarhumah (ibu kandung Amadine) itu Instagramnya dilock. Jadi nggak bisa dibuka. Dari Amandine masih kecil, saya sudah bantu endorse-an," ujar Tyas Mirasih di KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/3/2018).

3 dari 4 halaman

Siap Diperiksa

Tyas Mirasih menegaskan, ia siap diperiksa terkait tuduhan eksploitasi anak. 

"Mungkin karena nggak bisa dilihat, tapi kalau mau dibuktikan bisa. Bukan suatu hal yang baru untuk Amandine menerima endorsement, dan itu semua tidak berbayar," jelas Tyas Mirasih.

 

4 dari 4 halaman

Dibela Aktivis Anak

Aktivis anak, Erlinda, yang juga hadir bersama Tyas Mirasih di KPAI menyatakan, dugaan eksploitasi anak yang dituduhkan kepada Tyas Mirasih tidaklah benar. Karena butuh bukti kuat untuk melayangkan pernyataan tersebut.

"Kita juga tidak mau Amandine dianggap sebagai anak yang diduga dieksploitasi untuk ekonomi. Dugaan itu harus dipatahkan oleh pembuktian-pembuktian. Pada saat si anak tidak sekolah dan bekerja lebih dari delapan jam, itu namanya eksploitasi," ujar Erlinda.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.