Sukses

Selongsong Peluru Bernilai Jual Tinggi

Nyoman Jero, warga Banjar Tabanan, Desa Kamasan, Klungkung, Bali, menyulap selongsong peluru bekas latihan perang menjadi kerajinan ukir dengan daya jual mahal. Kerajinan seni ini di pasarkan sampai ke mancanegara.

Liputan6.com, Klungkung: Selongsong peluru bekas latihan perang tak selamanya dibuang. Buktinya, di tangan Nyoman Jero, warga Banjar Tabanan, Desa Kamasan, Klungkung, Bali, proyektil peluru bisa disulap menjadi seni ukir bernilai jual tinggi.

Nyoman menekuni kerajinan selongsong sarung peluru sejak 1988. Menurut Nyoman, pembuatan kerajinan ini tidak terlalu rumit. Agar mudah diukir, selongsong peluru dipanaskan dahulu di atas bara api. Setelah panas, selongsong diisi cairan getah pohon. Bila sudah dingin, cairan ini berfungsi sebagai bantalan atau alas untuk proses ukir.

Pada umumnya, ukiran koleksi Nyoman berdasarkan cerita Ramayana atau Mahabarata. Tapi, perajin Pulau Dewata ini juga bisa membuat motif lain sesuai pesanan calon pembeli. Untuk satu selongsong peluru ukuran sedang, diukir selama lima hari. Kemudian, hasil ukiran dipanaskan kembali untuk mengeluarkan getah pohon. Agar hasil ukiran mengkilap, selongsong dicuci dengan air asam dan potas.

Proyektil peluru yang digunakan Nyoman umumnya kaliber besar, yakni 37, 57, 76, hingga kaliber 120. Nyoman mengatakan, selongsong peluru diperoleh dari sisa latihan perang. Satu selongsong dibeli dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 300 ribu.

Namun, setelah menjadi produk seni, satu selongsong peluru ukir bisa laku antara Rp 60 ribu hingga Rp 1 juta. Harga kerajinan tangan ini ditentukan dari besar kaliber peluru dan pola ukir. Semakin besar kaliber peluru dan pola ukiran bagus, harga jualnya semakin tinggi.

Nyoman mengaku rata-rata mampu menjual lima hingga 10 kerajinan selongsong peluru setiap bulan dengan omzet Rp 5 juta. Karya indahnya bahkan sudah dijual ke Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan beberapa negara lain.(DNP/Putu Setiawan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.