Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Asyik Belanja Ikan, Emak-Emak Berkaus Palu Arit Ditangkap

Top 3 Berita Hari Ini, Masyita (37), menggungkapkan alasannya menggunakan baju bergambar lambang Partai Komunis itu. Baju tersebut dibelinya di Malaysia saat bekerja sebagai TKW.

Liputan6.com, Sinjai - Top 3 Berita Hari Ini, tempat pelelangan ikan di Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan dibuat geger dengan kemunculan simbol partai komunis. Bukan berupa pamflet, namun gambar palu arit itu terletak pada kaos yang dikenakan emak-emak yang sedang asyik belanja ikan.

Masyita (37), menggungkapkan alasannya menggunakan baju bergambar lambang Partai Komunis itu. Baju tersebut dibelinya di Malaysia saat bekerja sebagai TKW.

Sementara itu, kabar duka datang dari Desa Tolutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Empat petani tewas mengenaskan, sedang enam orang luka bakar akibat terkena sambaran petir saat sedang memanen padi di areal persawahan.

Ketiga korban tewas mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. 

Dari Banyumas, ada legenda menarik di balik keberadaan ratusan kera di sebuah masjid yang diyakini dibangun tahun 1500-an Masehi. Cerita yang berkembang, ratusan kera tersebut merupakan para santri yang telah dikutuk lantaran tidak menunaikan salat Jumat.

 Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Asyik Belanja, Emak-Emak Berkaus Palu Arit Diinterogasi TNI

Emak-emak berbaju palu arit diamankan anggota TNI di tempat pelelangan ikan. (Liputan6.com/Fauzan)

Anggota TNI yang bertugas sebagai Bintara Pembantu Desa atau Babinsa di Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan menerima infomasi ada emak-emak di Tempat Pelelangan Ikan menggunakan baju merah bergambar palu arit.

Masyita juga mengaku baru pertama kali memakai baju itu selama ia pulang dari Negeri Jiran. "Saya beli di Malaysia waktu kerja di sana. Sekali lagi saya tidak tahu kalau dilarang dipakai di sini," ungakpnya.

Setelah diinterogasi dan diberikan teguran, Masyita kemudian diizinkan untuk segera pulang dan mengganti baju tersebut. 

Belum sempat Masyita melaksanakan janjinya tersebut, ia kembali dijemput Unit Intelijen Kodim 1424 Sinjai untuk dilakukan interogasi ulang.

Selengkapnya...

2. Sambaran Petir Hapus Keceriaan Panen Petani Konawe Selatan

Sembilan petani di Tinanggea, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Empat petani tewas mengenaskan, sedangkan enam orang terluka bakar. (Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Sembilan petani di Desa Tolutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi korban sambaran petir, Sabtu, 17 Maret 2018. Tiga orang yang tewas, yakni Askap (48), Tare (42), dan Hasni (40. Ketiganya tewas dengan luka bakar di sekujur tubuh.

Sembilan petani itu ternyata bukan pemilik. Mereka hanya dimintai tolong oleh salah seorang warga yang berdomisili di Desa Langkadue.

Kesembilannya menerima tawaran pemilik sawah karena dijanjikan upah. Tidak menduga akan terjadi petir, para korban tetap memanen meskipun hujan deras mengguyur lokasi persawahan.

Selengkapnya... 

3. Legenda Santri Nakal Dikutuk Jadi Kera di Masjid Saka Tunggal Banyumas

Kera di tempat berwudu depan Masjid Saka Tunggal, Cikakak. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Sulam, adalah generasi ke-12 juru kunci Masjid Saka Tunggal yang diyakini sebagai masjid tertua di Banyumas yang dibangun di kisaran tahun 1500-an Masehi. Rumah ibadah umat Muslim ini dinamai Masjid Saka Tunggal lantaran saka guru atau pilarnya yang hanya satu buah. 

Masjid ini dibangun di tengah komunitas masyarakat adat kejawen dan yang masih melestarikan budayanya. Mereka pun memiliki penanggalan sendiri, Alir Rebo Wage atau Aboge. Sebab itu, kerap salah kaprah disebut sebagai Islam Aboge.

Ada legenda menarik di balik keberadaan ratusan kera di Masjid Saka Tunggal. Suatu hari, saat hari Jumat tiba, ada sebagian santri yang tidak menunaikan salat. Mereka malah asyik mencari ikan di sekitar masjid. 

Sebagaimana legenda kyai zaman kuno yang memiliki daya linuwih, ujaran itu menjadi kenyataan. Santri-santri nakal itu berubah menjadi kera.

Selengkapnya...

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini