Sukses

Suku Tengger Rayakan Nyepi, Wisata Gunung Bromo Tutup Sementara

Dukun Tengger Bromo mengajukan surat agar wisata di Bromo tutup sementara saat hari raya Nyepi.

Liputan6.com, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) bakal menutup sementara seluruh kegiatan wisata di Gunung Bromo. Penutupan itu bertepatan dengan hari raya Nyepi pada 17 – 18 Maret 2018 nanti.

Kepala Subbagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas BB TNBTS, Sarif Hidayat, mengatakan, seluruh jalur wisata menuju Gunung Bromo mulai dari arah Probolinggo melalui Desa Ngadas, arah Pasuruan di Desa Wonokitri dan arah Malang – Lumajang di Jemplang ditutup.

"Ini sudah keputusan yang jadi kesepakatan bersama, permintaan para dukun Tengger. Jadi harus kita hormati," kata Sarif di Malang, Jawa Timur, Rabu, 7 Maret 2018.

Penutupan itu berdasarkan surat dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo nomor 238/REKOM/PHDI-KAB/XI/2017 dan surat Shaba Pandita Paruman Dukun Pandita Kawasan Tengger nomor 09/REKOM/PDP-TENGGER/XI/2017.

Penutupan sementara wisata Bromo itu untuk menghormati umat Hindu agar bisa khusyuk dalam menjalankan ibadahnya. Apalagi penutupan itu hanya bersifat sementara dan Bromo langsung dibuka setelah perayaan Nyepi sudah selesai.

Sarif menambahkan, penutupan wisata Bromo saat peringatan Nyepi juga sudah disosialisasikan sejak setahun lalu ke para agen wisata. Ia yakin tidak ada kendala bagi wisatawan yang datang memanfaatkan jasa agen wisata.

"Lebih baik jadwal ulang kalau mau berkunjung ke Bromo. Bisa dimajukan sehari sebelum Nyepi atau mundur sehari setelah perayaan," ucap Sarif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menghormati Adat Bromo

BB TNBS bersama para pelaku jasa wisata juga sudah menyepakati pengembangan kawasan Bromo berdasarkan prinsip konservasi. Ini sekaligus menghormati adat istiadat dan kearifan lokal di kawasan lautan pasir dan pemahaman bersama bahwa Gunung Bromo pinjaman dari anak cucu.

Kesepakatan itu diwujudkan dalam pembatasan jumlah pengunjung pada spot tertentu. Termasuk pemberlakuan gelang khusus sebagai tanda masuk kawasan Bromo per 1 April 2018. Mencegah kebocoran tiket sekaligus menjaga kawasan konservasi tersebut.

Kepala BB TNBTS, John Kenedie, mengatakan pembatasan pengunjung atau pemberlakuan kuota itu meliputi, pengunjung di Bukit Teletubies dibatasi sebanyak 3.199 orang per hari, Bromo-Laut Pasir 5.806 orang per hari.

Selanjutnya, untuk view point Pananjakan 892 orang per hari, Bukit Kedaluh (Bukit Kingkong) 434 orang per hari, serta Bukit Cinta 141 orang per hari. "Penerapan pembatasan pengunjung berdasarkan kuota sesuai hasil kajian daya dukung 2017," kata John akhir Januari lalu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.