Sukses

Jadi Juru Parkir, Ibu di Medan Selamatkan 5 Anak dari Putus Sekolah

Empat anak ibu juru parkir itu kini sudah lulus SMA. Tinggal seorang anak lagi yang masih dibiayai yang masih duduk di SD.

Liputan6.com, Medan - Bekerja sebagai juru parkir (jukir) di jalanan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah untuk dilakoni, terutama bagi seorang perempuan. Apalagi di kota besar seperti Medan, Sumatera Utara.

Namun, keadaan ekonomi yang sulit memaksa seorang perempuan berusia 47 tahun bernama Rahma Sery Harahap harus menjalani pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki ini.

Saat ditemui Liputan6.com di lokasi tempatnya bekerja sebagai juru parkir, Rahma mengaku pekerjaan itu terpaksa dilakoninya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya dan juga membantu suami.

"Ini lah yang bisa saya kerjakan sekarang untuk mencari uang, demi memenuhi kebutuhan kami (keluarga)," katanya, Sabtu, 3 Maret 2018.

Sudah berjalan empat tahun Rahma bekerja sebagai juru parkir di kawasan Jalan Dr Mansyur Kota Medan. Setiap hari, Rahma mulai bekerja dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Sebelum menjadi juru parkir, Rahma sempat bekerja sebagai pedagang bahan pokok di pasar tradisional, Jalan Setia Budi Medan. Namun akibat kekurangan modal yang disebabkan naiknya harga bahan pokok, ditambah pendapatan yang tidak sebanding dengan pengeluaran, ia banting setir menjadi juru parkir.

Rahma menuturkan, pekerjaan yang saat ini dijalankannya semata-mata untuk membiayai sekolah lima anaknya. Terlebih, pendapatan suaminya sebagai sopir serap angkutan umum kota (angkot) tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya yang tinggal menyewa rumah kontrakan di Jalan Kemuning Setia Budi.

"Suami saya penghasilannya tidak tentu, kerjanya narik angkot, tapi itu pun tidak tetap," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Biarkan Digantikan Anak

Meski demikian, Rahma tetap bersyukur karena dari pendapatannya sebagai juru parkir, keempat orang anaknya yang hampir putus sekolah dapat menyelesaikan sekolah di tingkat SMA.

"Sekarang tinggal yang paling kecil kelas 6 SD," ucapnya.

Di usianya yang sekarang ini, Rahma mengaku tak bisa selincah juru parkir yang lebih muda. Ia bahkan pernah terjatuh ketika harus buru-buru mengatur kendaraan yang parkir.

"Semua saya lakukan demi keluarga, demi anak-anak, biar mereka tamat sekolah semua. Nanti kalau mau kuliah, saya suruh kerja dulu, cari duit, kumpul. Kalau saya selagi mampu, saya bantu. Anak-anak harus lebih hebat dari saya," Rahma mengungkapkan.

Sementara itu, seorang pemilik toko pakaian di kawasan Jalan Dr Mansyur, Yasir Nasution mengaku kasihan dengan Rahma. Sebab, dirinya hampir setiap hari melihat wanita tersebut bekerja sebagai juru parkir di daerah dekat tokonya.

"Kadang saya sering ngobrol, kenapa nggak anaknya saja. Ibu itu bilang, dia nggak mau anaknya seperti dia, anak-anaknya harus lebih hebat dari dia, gitu katanya," ucap Yasir yang sudah lima tahun berdagang di kawasan tersebut.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.