Sukses

Gegap Gempita Perayaan Cap Go Meh di Pontianak dan Singkawang

Perayaan Cap Go Meh di Pontianak dan Singkawang, dua kota di Kalimantan Barat, berlangsung meriah. Tua, muda, nenek-nenek hingga kakek tumpah ruah ke jalan.

Liputan6.com, Pontianak - Perayaan Cap Go Meh 2569 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, berlangsung meriah selama dua hari, yakni 2-3 Maret 2018. Pada Jumat lalu, ribuan orang memadati ruas jalan utama. Tua, muda, nenek-nenek hingga kakek tumpah ruah ke jalan.

Sebanyak 28 liong atau replika naga bahkan meliuk-liuk menyapu ruas Jalan Gajah Mada dan Jalan Tanjungpura, Kota Pontianak. Setiap replika liong yang terdiri dari ratusan pemain naga ini mempertontonkan atraksinya. Semua terpukau. Selain naga ada juga barongsai.

Ketua Naga 2 Pemadam Kebakaran Panca Bhakti Pontianak, Tai Jie Ji, mengatakan rute sore melewati Jalan Gajah Mada dan Tanjungpura. "Personel berjumlah 175 orang. Jarak tempuh dua kilometer hingga tiga kilometer," Tai Jie Ji kepada Liputan6.com di sela-sela perayaan Cap Go Meh, Jumat, 2 Maret 2018.

Sebelum arak-arakan naga dimulai, terlebih dahulu digelar ritual di sebuah kelenteng. Ini bertujuan agar kegiatan berjalan lancar. "Sebelum naga diarak di jalan pada hari ke-13 Imlek dilakukan ritual buka mata naga," tuturnya.

Tai Jie Ji menjelaskan, arak-arakan naga dalam perayaan Cap Go Meh menyimbolkan tujuan datang ke Bumi untuk mengusir roh-roh jahat. Sehari kemudian, replika naga dibakar.

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Berkah Cap Go Meh

Atraksi naga dan barongsai di Kota Pontianak, memberikan berkah tersendiri bagi pedagang minuman dadakan di pinggiran jalan. Mereka meraup untung Rp 1 juta hingga Rp 3 juta.

Adalah Rasti. Wanita berumur 25 tahun ini menuturkan, sejak Jumat pagi, ia sudah berada di pinggir Jalan Gajah Mada, Kota Pontianak. Menjajakan minuman dingin dan camilan.

"Kalau dulu Rp 500 ribu, sekarang ini sore Rp 1 juta bersih," ucapnya, sembari tersenyum lebar.

Bagi dia, menjual minuman dan camilan dadakan ini untuk mengikuti tontonan naga dan barongsai sekaligus. Makanya, ia membawa kelima anaknya untuk menonton dan sambil jualan.

 

3 dari 8 halaman

Ajang Berburu Foto

Sementara itu, penonton yang berada di pingggir jalan tak luput mengabadikan momen dengan kamera telepon seluler (ponsel) masing-masing. Ada swafoto hingga merekam video.

Ada pula yang menggunakan kamera foto jenis Digital Single-Lens Reflex (DSLR) untuk mengabadikan pawai perayaan Cap Go Meh.

"Saya dari pagi moto dan video," ujar Lastri, yang mengunakan kamera DLSR.

"Untuk dokumen saja," imbuhnya.

 

4 dari 8 halaman

Pengamanan Perayaan Cap Go Meh di Kalbar

Adapun Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Kapolda Kalbar), Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Didi Haryono menyatakan pengamanan perayaan Cap Go Meh yang dipusatkan di Kota Singkawang dan Kota Pontianak, pada Jumat, 2 Maret 2018, berjalan sukses dan lancar.

Pengerahan personel di kedua kota itu diatur dalam Operasi Liong Kapuas 2018. "Dengan porsi 'back-up' Polda Kalbar untuk dua wilayah prioritas, yakni Kota Singkawang dan Kota Pontianak," ujar Didi Haryono, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Kota Pontianak.

Didi menjelaskan, untuk pengamanan di Singkawang dikerahkan hampir 1.000 personel Polri, TNI, dan Satpol PP. Selain itu, para personel keamanan didukung dengan peralatan lengkap kendaraan taktis Brimob dan Sabhara. Termasuk, mobil Deteksi Pam-Obvit yang ditempatkan di lokasi strategis dan lainnya.

Perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang, dimeriahkan upacara pembukaan tarian Nusantara dan pelepasan pawai Tatung lebih dari 700 peserta, dan dihadiri oleh Menteri Agama dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), serta 30 lebih tamu negara perwakilan.

Sedangkan perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak, dimeriahkan dengan Pawai Naga Bersinar yang dipusatkan di Jalan Diponegoro yang semuanya berjalan sukses.

 

5 dari 8 halaman

Polwan Bawakan Tarian Nusantara

Kapolda Kalbar bersama Forkopimda turut hadir langsung di tengah masyarakat Kota Singkawang. Tujuannya, memberikan rasa aman dalam pelaksanaan perayaan Cap Go Meh (CGM) sekaligus memantau wilayah lain yang turut merayakan, yakni Kota Pontianak, Kabupaten Sambas, Bengkayang, Mempawah, Sintang, dan beberapa tempat di Kalbar.

Pengamanan CGM juga diperkuat oleh Polisi Wanita (Polwan). Mereka juga ambil bagian pada tarian nusantara dan upacara pembukaan dan sebagai pengawal terdepan yang mengiringi pawai tatung. "Selain itu, ada kelompok Polwan lainnya bertugas menjadi among tamu VVIP," kata Didi

Didi menjelaskan, suksesnya pengamanan CGM di Kalbar, tidak terlepas dari peran serta dan dukungan semua pihak. Termasuk tidak terlepas dari kesiapan dari jajaran Polda Kalbar.

Sebelumnya, jajaran Polda Kalbar melaksanakan pelatihan Sispam Kota di Pontianak, dan latihan Tactical Floor Game (TFG) serta pembentukan Kompi Kerangka yang sewaktu-waktu siap digerakkan.

"Serta menempatkan para pejabat utama Polda Kalbar sebagai tim asistensi untuk mendampingi kapolres dan kapolresta, guna memastikan pengamanan di seluruh wilayah Kalbar dalam mensukseskan acara tersebut," imbuhnya.

Didi pun mengucapkan terima kasih kepada Forkopimda, personel TNI/Polri, dan seluruh elemen masyarakat yang telah bersama-sama menyukseskan perayaan Cap Go Meh di Kalbar.

 

6 dari 8 halaman

1.145 Tatung Pecahkan Rekor MURI

Humas Panitia Imlek dan Cap Go Meh 2569 tahun 2018 Kota Singkawang, Yoris Anes, menjelaskan jumlah tatung 1.145 orang. Sementara yang didaftarkan untuk pemecahan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebanyak 1.129 tatung.

"Rekor MURI tadi diikuti peserta dari luar Singkawang juga, Bengkayang, Sambas bahkan dari Malaysia juga turut hadir," ujar Yoris Anes, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Kota Pontianak, Jumat malam, 2 Maret 2018.

Adapun Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Menpora Imam Nahrawi turut hadir dalam perayaan Cap Go Meh 2569 atau tahun 2018 Masehi.

Yoris Anes mengatakan pula, animo masyarakat maupun peserta tatung lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Festival Cap Go Meh Singkawang memang ajang terbesar di Indonesia mengenai tatung-tatung yang menampilkan atraksi mendebarkan.

"Mengangkat tema dengan semangat Cap Go Meh 2018, mari kita perkokoh semangat Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945," paparnya.

Dengan adanya kegiatan Cap Go Meh, Yoris pun berharap seluruh lapisan masyarakat merasa bahagia karena pendapatannya bertambah.

 

7 dari 8 halaman

Ritual Bakar Naga Akhiri Cap Go Meh

Ritual pembakaran replika naga di Kompleks Yayasan Pemakaman Bhakti Suci Jalan Adisucipto, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, mengakhiri perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun 2018 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Ketua Panitia Cap Go Meh 2018, Sugioto saat dihubungi di Pontianak, Sabtu, 3 Maret 2018, mengatakan replika naga yang menjalani ritual pembakaran merupakan naga yang pada perayaan Cap Go Meh telah menjalani ritual Buka Mata pada hari ke-13 Imlek di sebuah kelenteng.

Ia menjelaskan, sebelum ritual itu diadakan, naga yang akan dibakar itu terlebih dahulu menjalani ritual Naga Tutup Mata di kelenteng terdekat.

"Ritual bakar naga dipercaya sebagai sarana untuk mengirim makhluk kayangan itu ke negerinya, yaitu di langit setelah sebelumnya dipanggil dan merasuki reflika naga, saat dilakukan ritual Buka Mata yang ditandai dengan tinta merah pada mata naga tersebut oleh seorang dukun," kata Sugioto, dilansir Antara.

 

8 dari 8 halaman

Makna Ritual Bakar Naga

Menurut Sugioto, karena makhluk dari kayangan itu sebelumnya dipanggil, maka setelah selesai Cap Go Meh mereka juga dikirim lagi ke kayangan dengan cara replika naga tersebut dibakar.

Ritual Bakar Naga tersebut dilakukan secara bergiliran, yakni satu demi satu replika naga dari beberapa yayasan pemadam kebakaran dan kelenteng diletakkan di ruang terbuka yang telah disiapkan sebelumnya dengan posisi melingkar baru kemudian dibakar.

Menurut kepercayaan warga Tionghoa, abu sisa pembakaran replika naga tersebut dipercaya bisa bermanfaat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan. Biasanya, abu sisa pembakaran replika naga tersebut disimpan di tempat sembahyang dengan harapan bisa mendatangkan kebajikan dan menolak keburukan.

Sugioto menambahkan, dari data yang ada, sebanyak 21 replika naga yang melakukan ritual Bakar Naga di Kompleks Yayasan Pemakaman Bhakti Suci, Jalan Adisucipto. Selain itu, ada juga yang melaksanakan ritual di tempat lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.