Sukses

'Petugas PLN' Datang, Perhiasan Nenek Rohmah Hilang

Ada sejumlah pemuda mengaku petugas PLN datang ke rumah Nenek Rohmah. Salah satunya meminta nenek menandatangani form.

Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian Sektor (Polsek) Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur, memburu komplotan pencuri yang memperdayai seorang nenek, warga Jalan Lidah Wetan, Gang 3, Surabaya, setelah menyaru sebagai petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Lakarsantri, Ipda Hadi Ismianto menyebut korban bernama Rohmah mengalami kerugian mencapai Rp 70 juta, setelah rumahnya disatroni oleh komplotan pencuri.

"Sejumlah pemuda mendatangi rumah korban Kamis pagi, 8 Februari 2018, mengaku sebagai petugas PLN," katanya saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis, 8 Februari 2018, dilansir Antara.

Korban yang telah berusia 70 tahun tidak menaruh curiga ketika para pemuda yang mengaku petugas PLN itu mengatakan akan mengecek listrik di rumahnya.

Modusnya, Hadi menjelaskan, salah seorang pencuri meminta korban menandatangani surat pengecekan PLN, sedangkan pemuda lainnya masuk ke seluruh ruangan rumah dengan dalih memeriksa aliran listrik.

Korban baru menyadari yang berkunjung ke rumahnya bukan petugas PLN karena setelah beberapa saat ketika para pemuda itu pergi mendapati ruang kamarnya acak-acakan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kamar Acak-acakan

Salah satu ruangan yang acak-acakan adalah kamar cucu korban, lemarinya juga didapati sedang terbuka. Di dalam lemari itu terdapat sejumlah perhiasan emas dan uang tunai senilai Rp 21 juta, yang dilaporkan sudah dibawa kabur oleh para pelaku yang mengaku sebagai petugas PLN itu.

"Total kerugian yang dibawa kabur komplotan ini diperkirakan mencapai Rp 71 juta," ucap Hadi.

Polisi sedang menyelidiki kasus ini setelah siang tadi korban melapor ke Polsek Lakarsantri Surabaya dengan diantar tetangganya.

Hadi mengatakan, jumlah pasti para pencuri dalam komplotan ini masih belum diketahui. "Yang pasti pelaku tidak sendirian, bisa jadi dua orang atau lebih," katanya.

Dia meminta waktu untuk menyelidiki kasus ini. "Di antaranya masih sedang kami selidiki apakah para pelaku ini pemain lama atau baru," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.