Sukses

Menyingkap Aturan Khusus Pencuci Arca Kelenteng di Gorontalo

Jelang Imlek, umat Buddha di Gorontalo menggelar prosesi pembersihan atau cuci arca suci di Tempat Ibadah Tridarma (TITD).

Liputan6.com, Gorontalo - Persiapan perayaan Imlek mulai dilakukan warga etnis Tionghoa di Gorontalo. Sejak Minggu, 4 Februari 2018, umat Buddha Tridarma di daerah itu menggelar prosesi pembersihan atau cuci arca suci di Tempat Ibadah Tridarma (TITD) Kelenteng Tulus Harapan Kita, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Dari pantauan Liputan6.com, prosesi cuci arca suci dilakukan sejak pukul 05.00 Wita. Sejumlah pengurus tampak sibuk membersihkan dan menata tempat sembahyang. Sementara, sebagian lagi mengecat ulang beberapa peralatan yang akan digunakan pada perayaan Imlek nanti.

"Hari ini memang seluruh umat Tridarma Buddha Gorontalo melaksanakan cuci arca suci dan seluruh areal tempat ibadah Tulus Harapan Kita," ungkap Beny Tendiono Sekretaris TITD Tulus Harapan Kita.

Menurutnya, cuci arca suci merupakan prosesi umat Tridarma yang hanya bisa dilakukan sekali dalam kurun setahun setiap menjelang perayaan Imlek dan dimulai sebelum menjelang matahari terbit.

Prosesi tersebut, bisa dilakukan petugas tempat sembahyang, pemuka agama, ataupun orang yang dituakan di antara umat Tridarma.

"Jadi kita hanya bisa satu tahun satu kali menyentuh itu arca suci. Biasanya dilakukan oleh petugas sembahyang atau yang disebut Tauke," dia mengatakan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aturan untuk Pencuci Arca

Wakil Ketua TITD Tulus Harapan Kita, Hengki Kamoli menyebutkan saat menurunkan dan mencuci arca, petugas sembahyang biasanya harus dalam kondisi berpuasa dari berbagai jenis makanan hewani. Namun, untuk lama puasa, diserahkan kepada masing-masing pribadi.

"Lamanya tergantung, ada yang satu minggu, tiga hari, ada juga yang pada hari puncaknya, nanti setelah prosesi cuci arca suci selesai dilakukan, kita akhiri dengan sembahyang," kata dia.

Ia menambahkan, sebagai rangkaian dari perayaan Imlek, TITD akan kembali mengelar prosesi sembahyang untuk menyampaikan permohonan mereka kepada dewa.

"Supaya tiga hari sehabis imlek, tapikong itu turun. Kita akan jemput dan kita akan bertanya, apakah arca suci kita memberikan izin untuk perayaan Cap Go Meh," dia memungkasi.

Simak video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.