Sukses

BBM Datang, Antrean Warga Karimunjawa Mengular di SPBU

Mendengar kabar kedatangan BBM, warga Karimunjawa langsung menyerbu SPBU.

Jepara - Ratusan warga Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu, 4 Februari 2018, memadati Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setempat begitu mendengar kabar kedatangan Bahan Bakar Minyak atau BBM Pertamina.

Kelangkaan BBM yang dipicu cuaca ekstrem yang menunda keberangkatan kapal ke Karimunjawa pun berakhir. BBM yang disediakan Pertamina di SPBU Karimunjawa hanya jenis Pertalite. Ketersediaan BBM jenis itu mengakhiri kelangkaan akibat SPBU kehabisan stok selama beberapa hari.

Menurut Sekretaris Camat Karimunjawa Nor Soleh, antrean warga yang hendak membeli BBM jenis Pertalite cukup panjang.

Hal itu, kata dia, dimaklumi karena hampir sepekan, satu-satunya SPBU di Karimunjawa kehabisan stok setelah distribusi BBM dari PT Pertamina Semarang terhambat oleh cuaca ekstrem. Akibatnya, perjalanan laut tak memungkinkan.

PT Pertamina, lanjut Soleh, sudah mempersiapkan kapalnya dengan muatan BBM untuk didistribusikan ke Karimunjawa.

"Hanya saja, cuaca laut saat itu memang tidak mendukung, sehingga warga Kecamatan Karimunjawa mulai kehabisan stok, meskipun sebagian masih menyimpan stok BBM di tangki kendaraannya masing-masing," ujarnya kepada Solopos.com.

Pengiriman pasokan BBM dari PT Pertamina Semarang, lanjut dia, tiba di Karimunjawa pada Sabtu, 3 Februari 2018, sekitar pukul 11.30 WIB. Keesokan harinya pukul 09.00 WIB, BBM mulai didistribusikan ke tangki pendam SPBU setempat. Pukul 12.00 WIB mulai dibuka pelayanan untuk BBM jenis Pertalite dengan stok tersedia sebanyak 25 kilo liter.

 

Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aktivitas Warga Terganggu

Sementara itu, stok yang dipasok mencapai 65 kilo liter (kl) untuk Pertalite, 45 kl Bio Solar, dan 5 kl Dexlite. Prioritas pelayanan pada pukul 12.00 WIB, katanya, untuk masyarakat umum, sedangkan untuk pengecer dilayani pada malam harinya.

Meskipun antrean cukup panjang, dia menambahkan, tidak ada pembatasan pembelian, baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat atau lebih. Dalam rangka menciptakan suasana tetap kondusif, kata dia, jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Karimunjawa terjun langsung di SPBU Karimunjawa.

"Baik dari Pemerintah Kecamatan, Polsek, Koramil, Polairud, TNI AL hingga kepala desa juga ikut membantu kelancaran dalam antrean pembelian BBM," ujarnya.

Meskipun mulai tersedia stok BBM, pelayanan antar jemput siswa ke sekolah masih tetap berlangsung pada Minggu.

Awalnya, layanan antar jemput siswa dijadwalkan berlangsung tiga hari sejak Rabu, 31 Januari 2018 hingga Jumat, 2 Februari 2018, tetapi karena belum adanya pasokan BBM dari PT Pertamina akhirnya layanan tersebut diperpanjang hingga Minggu.

Terkait stok kebutuhan pokok masyarakat tersedia cukup. Begitu pula dengan nelayan yang masih tetap melaut dengan mengandalkan stok yang tersisa, kecuali nelayan pencari cumi.

Mereka terpaksa tidak bisa melaut meskipun masih memiliki stok solar, karena untuk menangkap cumi, dibutuhkan lampu penerangan yang biasanya menggunakan generator set (genset) yang dioperasikan menggunakan BBM jenis pertalite.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.