Sukses

Ibu yang Tinggal di Kandang Kambing Segera Punya Rumah Layak Huni

Kondisi itu kemudian mengerakkan hati sejumlah donatur untuk membantu membangun sebuah rumah untuk dirinya

Liputan6.com, Gorontalo - Maryam Habu (57), seorang ibu di Gorontalo yang tinggal di kandang kambing, hanya bisa menangis haru. Saat beberapa polisi, kepala desa, dan tokoh masyarakat datang dengan membawa kabar gembira untuknya.

Sebuah rumah layak huni akan dibangun untuk warga Desa Isimu Raya, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo itu.

Kisah Maryam memang menarik perhatian, setelah diketahui tinggal di kandang kambing. Ia memilih pergi dari rumah salah satu anak tertuanya karena tidak ingin dianggap sebagai beban.

Sebelumnya, terjadi pertengkaran yang dipicu persoalan mesin pompa air yang lupa dimatikan sehingga memicu kemarahan salah satu anak tertuanya. Tak ingin terus menjadi beban, ia kemudian  memilih pergi dan tinggal di tempat yang sebelumnya menjadi kandang kambing.

Kondisi itu kemudian mengerakkan hati sejumlah donatur untuk membantu membangun sebuah rumah untuk dirinya melalui gerakan bantuan yang digagas oleh Polsek Tibawa.

"Saya bersyukur dapat bantuan," kata Maryam.

Menurut Kapolsek Tibawa, Iptu  Harisno Pakaya awalnya menerima laporan tentang kondisi yang dialami oleh Maryam dari salah seorang warga. Informasi itu selanjutnya ditindaklanjuti dengan meninjau lokasi bersama dengan  kepala desa setempat.

"Berdasarkan pengakuan ibu ini,  bahwa ibu ini sudah tidak diterima oleh anaknya sendiri. Hanya karena permasalahan sepele. Oleh karena ibu ini tidak enak lagi dengan itu maka ibu memilih tinggal di sini," ungkap Iptu Harisno Pakaya.

Lebih jauh, ia mengatakan atas kejadian itu, pihaknya dengan dibantu sejumlah donatur yang bersimpati dengan kondisi sang ibu itu, telah menyiapkan dana untuk pembangunan rumah yang layak huni. Rencananya, rumah dengan ukuran 6 X 10 meter  akan dibangun di lahan yang semula menjadi kandang kambing.

"Peletakan batu pertama sudah dilakukan oleh Pak Kapolres, selanjutnya pembangunannnya akan segera kita tindakanjuti," ujar dia.

Iptu Harisno Pakaya optimis bisa segera menyelesaikan pembangunan rumah layak huni itu sehingga secepatnya bisa segera ditempati oleh Maryam.

"Kita segera bangun rumah layak huni agar ibu ini bisa tinggal di tempat yang lebih baik," tutup dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Disindir Anak

Pasrah. Hanya itu yang bisa dilakukan oleh Maryam Habu (50), warga Desa Isimu Raya, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo. Ia harus tinggal di sebuah kandang kambing yang kini disebutnya tempat tinggal. Saat ditemui sore itu, Maryam tengah sibuk membersihkan tempat tinggalnya.

Sebagai seorang ibu dari tiga orang anak dan sudah tak memiliki suami, Maryam mengaku awalnya tinggal di rumah anak tertuanya. Rumah anaknya itu hanya berjarak 10 meter dari kandang kambing miliknya.

Ia menceritakan pada suatu hari, anak tertuanya bertengkar dengan saudaranya, hanya karena lupa mematikan mesin pompa air.

"Mesin air memang lupa dimatikan, anak saya marah dan bilang bahwa kami hanya menambah beban utang saja tinggal di rumahnya," kenang dia.

Sejak mendengar pertengkaran itu, perasaan sedih dirasakan Maryam. Apalagi, sikap anaknya berubah dan tak lagi mau berbicara dengannya. Merasa hanya menjadi beban bagi anaknya, Maryam memutuskan pergi dari rumah dan tinggal di kandang kambing.

 

3 dari 3 halaman

Tak Layak Huni

Masalah muncul karena kandang kambing itu tak layak dijadikan tempat tinggal, apalagi anak bungsunya Ollan (26) memilih ikut tinggal dengannya. Seekor kambing yang menjadi harta satu-satunya, terpaksa ia jual seharga Rp 900 ribu.

Uang hasil penjualan tersebut digunakan untuk membuat dinding rumah. Itupun tak cukup, ia memakai beberapa lembar kain sebagai tambahan dinding.

"Ya, kedinginan kalau malam hujan, sedikit-sedikit basah," dia menambahkan.

Untuk makan sehari-hari, ia mengaku menggantungkan hidup sebagai pekerja harian meskipun penghasilannya tidak menentu. Hanya itu yang bisa ia kerjakan. Sejak tinggal di kandang kambing, tidak ada satu pun anaknya yang bersedia menjenguk Maryam.

"Biasanya, upah dari bekerja membantu menanam jagung atau membersihkan jagung jika ada petani yang panen," ujar Maryam.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.