Sukses

7.230 Anak Asmat Terindikasi Wabah Campak dan Gizi Buruk

Ribuan anak di Kabupaten Asmat terindikasi menderita penyakit campak dan gizi buruk, yang sebagian sudah ditangani.

Liputan6.com, Palembang - Menteri Sosial (Mensos) RI Idrus Manham mengungkapkan banyaknya anak-anak di Kabupaten Asmat Papua yang terindikasi menderita penyakit Cacar dan Gizi Buruk.

Saat berkunjung ke Kabupaten Asmat, Idrus Manhan memantau kerja tim Tanggap Darurat untuk mengatasi wabah penyakit tersebut.

"Ada 7.230-an warga yang terindikasi kena campak, sebagian tergolong gizi buruk dan sudah ditangani sebagian," katanya kepada Liputan6.com, saat menghadiri penyerahan kartu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), di SMA Negeri 1 Palembang, Senin (22/1/2018).

Sebanyak 175 anak-anak yang terjangkit wabah penyakit tersebut dirawat di rumah sakit dan aula gereja.

Lalu ada 399 penderita yang mendapatkan rawat jalan oleh tenaga medis di Kabupaten Asmat.

Mensos RI mengklaimuntuk tahap pertama, tim Tanggap Darurat bisa mengatasi gizi buruk dan campak.

Bahkan Tim terpadu Tangap Darurat juga sudah bekerja satu bulan lebih di sana.

Anggotanya berasal dari Kementrian Sosial (Kemensos), Kementrian Kesehatan (Kemenkes), TNI Polri, pemerintah daerah dan warga.

"Kita masih harus harus memikirkan bagaimana perawatan dan pembinaan para warga Kabupaten Asmat," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bantuan Bahan Makanan

“Dari kantor Kemensos, kita sudah memikirkan perlunya penanganan terpadu dan menyeluruh dari unit dan instansi terkait. Sehingga dapat mengembangkan kehidupan disana menuju kemandirian. Ini yang harus dilakukan bersama-sama,” ujarnya.

Beberapa kendala yang dihadapi saat berkunjung ke Kabupaten Asmat Papua ini adalah akses transportasi yang sulit.

Beberapa kendala yang dihadapi saat berkunjung ke Kabupaten Asmat Papua ini adalah akses transportasi yang sulit.

Bahkan sebelum bertandang kesana, tim Tanggap Darurat sudah melakukan sweeping ke lokasi penyebaran wabah penyakit tersebut.

“Jalur penghubung antara distrik satu ke distrik lainnya itu sangat jauh. Satu-satunya transportasi yaitu melalui sungai,” katanya.

Bahkan transportasi perairan yang bisa digunakan hanyalah kapal cepat atau speedboat. Lama perjalanan menuju ke Kabupaten Asmat sekitar 1 jam hingga 3 jam jarak tempuh.

Kawasan rawa-rawa juga menyulitkan para warga untuk mendapatkan fasilitas yang baik dari perkotaan.

Idrus Manham juga sudah mengecek jumlah pasokan sembako di gudang Tim Tanggap Darurat di Kabupaten Asmat.

 

3 dari 3 halaman

Jumlah Penderita Terbanyak

Bahan makanan tersebut akan disalurkan tim terpadu secara bertahap ke para warga Kabupaten Asmat.

“Ini bisa berjalan baik. Dari Kemensos RI juga ada 3 ton beras dan makanan siap saji yang akan disalurkan. Dari instansi lain juga ada bantuan, seperti dari Kemenkes RI, TNI Polri dan elemen masyarakat,” ujarnya.

Dari data Kemensos RI, ada 22 distrik di Kabupaten Asmat yang mendapatkan pelayanan medis, dari bulan September 2017 hingga tanggal 20 Januari 2018.

Jumlah anak yang paling banyak terjangkit wabah campak berada di Distrik Sirets dan Jetsy sebanyak 220 orang.

Disusul Distrik Pulau Tiga sebanyak 147 orang dan distrik Fayit dan Aswy sebanyak 105 orang.

Sedangkan penderita gizi buruk terbanyak berada di Distrik Pantai Kasuari dan Dekomour dengan jumlah 24 orang.

Lalu di Distrik Sawaerma, Pulau Tiga dan Joerat sebanyak 12 orang. Di Distrik Suru Dua dan Unirsirauw sebanyak 9 orang.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.