Sukses

Tower SUTT Roboh, Pasokan Listrik Pacitan Sempat Terputus

Suplai listrik untuk ribuan pelanggan di Kabupaten Pacitan, Jatim, kembali normal setelah PLN mengalihkan tegangan dari GI Ponorogo.

Liputan6.com, Pacitan - Suplai listrik untuk ribuan pelanggan di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim), kembali normal setelah PT PLN mengalihkan tegangan dari Gardu Induk (GI) Ponorogo ke wilayah pesisir selatan Jatim bagian barat tersebut.

Listrik padam sejak Sabtu, 20 Januari 2018, sekitar pukul 14.00 WIB akibat dua tower SUTT (saluran udara tegangan tinggi) ambruk terseret longsor.

"Tapi sekarang sudah normal lagi setelah dilakukan manuver GI dari Ponorogo," ucap Manajer PT PLN Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Pacitan, Nono Koeshardiman, dikonfirmasi melalui telepon, Minggu (21/1/2018) dilansir Antara.

Ia menjelaskan, pemulihan aliran listrik ke pelanggan dilakukan bertahap. Begitu suplai listrik dari GI Ponorogo berhasil disalurkan ke Pacitan, 20 penyulang (feeder) dinyalakan bertahap.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan bahwa seluruh penyulang sudah recovery. "Termasuk beberapa penyulang yang disuplai dari GI Pacitan," ujar Menteri ESDM, dalam pesan tertulis melalui aplikasi perbincangan WhatsApp kepada Liputan6.com, hari ini.

Jonan menjelaskan, pemulihan aliran listrik itu akibat ambruknya dua tower SUTT itu dapat dimanuver dari GI New Pacitan melalui penyulang 20 kilovolt (kV).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Listrik Berangsur Normal Setelah 5 Jam

Menurut Nono, listrik yang sebelumnya sempat padam akibat ambruknya dua tower SUTT di Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung, berhasil dinyalakan kembali. Terhitung mulai pukul 19.00 WIB, Sabtu 20 Januari 2018.

"Kalau bertahapnya (menyala) mulai antara pukul 19.00 WIB, total menyala ya sekitar pukul 21.00 WIB lebih," kata Manajer PT PLN Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Pacitan tersebut.

Ia memastikan suplai listrik terjadap 124 ribu pelanggan di seluruh Pacitan tetap akan bisa terpenuhi, hingga jaringan SUTT kembali normal. Namun, Nono enggan memberi penjelasan detail mengenai rencana teknis perbaikan ataupun pembangunan kembali dua tower SUTT yang ambruk.

Ia berdalih hal itu bukan kewenangannya selaku Manajer PLN UPJ Pacitan, melainkan sudah domain PT PLN Transmisi Jawa bagian timur dan Bali di APP Madiun.

PT PLN Madiun berencana membangun menara darurat sementara untuk membantu menyangga jaringgan kabel SUTT di titik longsoran, sampai tower pengganti dibangun tahun ini.

 

3 dari 3 halaman

Kronologi Tower SUTT Ambruk

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang disebutkan dari PLN UPB Jatim dan PLN APP Madiun, terjadi gangguan terhadap dua tower SUTT di Pacitan, pada Sabtu, 20 Januari 2018, sekitar 13.55 WIB. Tower roboh karena longsor.

Dua tower itu adalah SUTT 150 kV Ponorogo-Pacitan (1,2 trip) dan SUTT 150 kV Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pacitan-Nguntoronadi (1,2 trip). Kejadian ini menyebabkan pemadaman di dua GI, yaitu GI Pacitan dan GI Sudimoro (PLTU Pacitan). Saat kejadian, dua unit PLTU Pacitan tidak beroperasi karena pemeliharaan.

Akibatnya, saluran listrik yang menyalurkan daya dari PLTU Pacitan ke Nguntoronadi dan ke GI Pacitan sempat terputus. Beban listrik padam total sekitar 15 MW.

Sebagai upaya pemulihan dan mengatasi pemadaman PLN Area Ponorogo, APD Jawa Timur dan APP Madiun melaksanakan proses penormalan dan pengalihan beban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.