Sukses

Calon Tamu Batalkan Kunjungan Lava Tour Merapi Usai Insiden Maut

Operator jip di Merapi mengaku memiliki SOP agar Lava Tour Merapi berlangsung aman dan nyaman.

Liputan6.com, Yogyakarta - Usai insiden maut yang menewaskan seorang penumpang jip, kini aktivitas Lava Tour Merapi menurun. Eko Budianto, perwakilan Komunitas Belantara Adventure Merapi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku banyak tamu yang membatalkan rencana kedatangan mereka sesaat berita kecelakaan itu beredar.

Meski begitu, ia mengaku kondisi sudah kembali normal kini. "Hari ini juga habis semua armada sisi Kaliadem. Tinggal bagaimana kita menyikapinya," kata Eko, Kamis (11/1/2018).

Ia menjelaskan, kecelakaan yang terjadi pada Minggu siang, 7 Januari 2018 itu merupakan insiden mematikan pertama sepanjang Lava Tour Merapi beroperasi. Kejadian itu memberi pelajaran penting bagi para operator jip Merapi.

Sebagai bentuk simpati dan merasa kehilangan atas kecelakaan yang menimpa Fathun Nikmah, seluruh anggota komunitas jip Merapi langsung mengumpulkan dana. Dana yang terkumpul langsung diberikan kepada keluarga korban.

"Langsung dari 29 komunitas Serkileran. Dijadiin satu, terus perwakilan ke Pati beserta Dispar Sleman," ujarnya.

Ia mengatakan usai kejadian itu, seluruh operator jip Merapi berupaya meningkatkan pelayanan wisata agar lebih aman dan nyaman bagi para turis. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan lain, seperti bupati, polres, Dispar, dan polsek setempat.

"Kita juga memiliki SOP saat melayani wisatawan yang memakai jasa jip Merapi," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penumpang Jip Terlempar

Wisata Lava Tour Merapi berujung duka setelah jip yang mengangkut enam pelancong menabrak bus hingga membuat seluruh penumpangnya terlempar. Salah seorang di antaranya bahkan meninggal dunia.

Kecelakaan itu terjadi di Jalan Kaliurang KM 20, Dusun Pantiasih, Pakembinangun, Pakem, Minggu siang, 7 Januari 2018, sekitar pukul 13.30 WIB. Kecelakaan bermula saat Jeep Willys itu hendak menuju kawasan wisata Lava Tour Merapi di Cangkringan.

Begitu sampai Jalan Kaliurang Km 20, jip yang dikendarai Wisnu Joko Santoso (18) tersebut tiba-tiba banting setir ke kanan kemudian menghantam bagian kiri belakang bus pariwisata yang sedang berhenti. Sopir diduga hendak menyalip kendaraan di depannya.

Akibat benturan itu, dua penumpang bernama Nail Huga (13), warga Sawah Besar, Semarang Jawa Tengah, dan Fatun Hikmah (50), warga Pati, Jawa Tengah, terluka.

Bahkan, Fatun Hikmah sempat tak sadarkan diri karena mengalami pendarahan dari hidung dan telinga. Penumpang jip itu meninggal dunia pada Senin, 8 Januari 2018, sekitar pukul 02.00 WIB.

"Sempat kritis kemudian dirawat di RS Panti Rapih. Meninggal di RS," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Shavitri Nurmala Dewi kepada Solopos.com.

3 dari 3 halaman

Sanksi Bagi Operator Jip

Kasus kecelakaan yang menyebabkan seorang wisatawan meninggal itu direspons ancaman sanksi. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman, Sudarningsih mengatakan Dispar dan Asosiasi Jeep Lava Tour Merapi sepakat untuk menindak tegas pelanggaran terkait keselamatan operasional jip Lava Tour Merapi.

Sanksi paling berat berupa penghentian operasional jip yang melanggar kesepakatan asosiasi. "Kami sepakat dengan asosiasi untuk memberikan punisment [sanksi] kepada pengelola yang melanggar aturan," katanya kepada Harianjogja.com.

Ningsih mengaku bertemu langsung dengan asosiasi jip, pascameninggalnya korban kecelakaan jip Lava Tour Merapi pada Senin. Pihaknya juga akan mengumpulkan asosiasi untuk menyikapi persoalan tersebut bersama bupati.

Dispar juga meminta agar asosiasi lebih selektif lagi untuk menyeleksi sopir jip."Saat bertemu tadi (Senin), mereka berjanji akan memperbaiki layanannya," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.