Sukses

Aksi Awal Tahun di Cirebon, Peduli Syifa hingga Bela Palestina

Aksi bela Palestina yang diinisiasi para siswa SMK se-Ciayumajakuning dibubarkan polisi.

Liputan6.com, Cirebon - Ratusan siswa duduk melingkar di Alun-Alun Kejaksan Kota Cirebon. Sementara, polisi berada di tengah dan memberikan arahan kepada para siswa.

Sekilas mereka seperti siswa yang tertangkap polisi karena tawuran. Faktanya, mereka sengaja berkumpul di Alun-Alun Kejaksan untuk menggelar aksi solidaritas untuk Palestina.

Ratusan siswa SMK se-Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) itu sengaja meluangkan waktu untuk mengajak bersama masyarakat menyumbangkan rezeki untuk muslim di Palestina.

Namun, upaya siswa menunjukkan eksistensi dan kekompakannya itu berujung kecewa. Aksi solidaritas siswa SMK se-Pantura Jawa Barat terganjal perizinan.

Polisi terpaksa membubarkan siswa yang sudah berkumpul di Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon itu. "Kecewa sih tapi kita juga sadar aksi ini dianggap tidak berizin," ujar salah seorang perwakilan Siswa SMKN 1 Kota Cirebon, Ukhi Dharmawan, Selasa, 2 Januari 2018.

Ukhi mengatakan, aksi dadakan itu diinisiasi oleh siswa itu sendiri. Mereka berkoordinasi lewat grup Whatssap selama tiga hari sebelum menggelar aksi.

Meski aksi tersebut gagal, para siswa tetap akan menggalang dana di sekolah masing-masing. "Ya nanti kita atur lagi bagaimana penggalangan di sekolah ada guru juga yang membantu kami," ujar dia.

Siswa SMK se-Ciayumajakuning tersebut juga memanfaatkan momen tersebut untuk menyamakan persepsi. Yakni, menepis kesan negatif terhadap kesan siswa SMK yang hobi tawuran. Para siswa mengaku siap dan menjamin tidak akan ada keributan.

"Kami juga sebenarnya sekaligus mendeklarasi diri membuktikan STM bisa bersatu," ujar dia.

Usai mendapat pengarahan dari guru dan anggota polisi, satu per satu siswa membubarkan diri dari aksi di Cirebon. Tanpa rasa kecewa, bahkan menunjukkan sikap kekompakan antarsiswa SMK.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peduli Syifa

Sebelumnya, momen pergantian tahun dimanfaatkan warga setempat untuk menggalang dana membantu Syifa Aulia Ikhwan (17), penari Topeng Cirebon muda dan berbakat yang tengah menderita penyakit mematikan. Syifa diketahui terkena leukimia stadium 4.

Aksi penggalangan dana itu diisi kegiatan dengan mengedarkan kotak kardus ke setiap kerumunan warga di kawasan perumahan di Kota Cirebon. "Kami sahabat Syifa inisiatif gelar donasi juga sudah disetujui keluarganya," kata perwakilan komunitas Sahabat Syifa, Noy, Minggu malam, 31 Desember 2017.

Dia mengatakan, aksi donasinya itu terdorong dari semangat Syifa yang ingin terus berkarya dan berkreasi dengan Topeng Cirebon. Syifa merupakan penari muda berbakat asal Desa Cipejeuh Wetan, Blok Ampel, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.

Sejak duduk di bangku SD, Syifa sudah tertarik menggeluti dunia seni. Noy yang juga kakak kelas Syifa di sekolahnya mengaku kagum dengan semangat dia menarikan Topeng Cirebon.

"Kita juga semangat untuk membantu kesembuhan Syifa. Bahkan sejak ada di website kitabisa.com," ujar dia.

Noy mengaku terus berkoordinasi dengan keluarga mengenai kabar terbaru Syifa. Para Sahabat Syifa juga sempat menjenguknya sebelum menggelar donasi.

 

3 dari 3 halaman

Kondisi Syifa

Dia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan lab RS Hermina Jakarta, Syifa didiagnosis leukimia stadium 4 sejak Agustus 2017. "Awalnya diperiksa di RS Waled hanya didiagnosa tipes, lambung bocor ternyata bukan," ujar dia.

Noy mengaku, aksi donasi yang digelar tersebut juga untuk membantu meringankan biaya penyembuhan Syifa yang akan menjalani kemoterapi di Bandung.

Dari informasi yang didapat, kondisi terakhir fisik Syifa kurang stabil, kadang sehat kadang lemah. Rambut Syifa juga sudah mulai rontok, serta mata yang nampak sayu.

"Mungkin dampak dari kemo ya, tapi Syifa selalu tersenyum dan berusaha tegar," ujar dia.

Selain bakat menari Topeng Cirebon, Syifa juga dikenal memiliki hobi menulis. Bahkan, beberapa artikel yang dibuat oleh Syifa pernah dimuat di salah satu media cetak yang ada di Jakarta.

Noy mengaku, Syifa merupakan sosok siswi yang pintar dan rajin belajar. Meski tidak pernah ikut kompetisi menari, dia menganggap semangat Syifa menarikan Topeng Cirebon patut diapresiasi.

"Kami tergerak karena informasi yang diberikan teman-teman Syifa sendiri. Alhamdulillah perlahan banyak yang tergerak karena kan biaya penyembuhan Syifa mahal," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.